Ilustrasi krisis ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Lebih lanjut dia juga mengatakan, negara di seluruh dunia saat ini sedang dilanda berbagai ancaman krisis. Pandemik COVID-19 belum sepenuhnya berakhir, perekonomian global juga belum pulih.
"Selain tegakkan constitutional justice, semua negara saat ini harus menangani beberapa krisis. Pandemik belum sepenuhnya berakhir, perekonomian dunia belum sepenuhnya bangkit, dan dunia dikejutkan dengan perang Rusia dan Ukraina yang mengacaukan rantai pasok perdagangan global. Krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial tidak terhindarkan lagi," tutur Jokowi.
"Saya yakin 119 negara yang hadir dalam konferensi ini juga harus berjuang masalah yang sama bagaimana menghadapi krisis pangan, krisis energi, dan krisis finansial," sambung dia.
Jokowi juga mengimbau supaya seluruh negara mewaspadai ancaman krisis berkelanjutan. Perang Rusia dan Ukraina hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan segera berakhir. Oleh sebab itu, dia mendorong supaya peperangan di seluruh dunia, termasuk Rusia dan Ukraina bisa dihentikan dan segera membangun hubungan antarnegara yang harmonis.
"Perang yang berkelanjutan akan mengakibatkan krisis dunia yang berkelanjutan. Tentu saja kita ingin perang segera dihentikan dan perdamaian segera dibangun. Itu Harapan kita semua," tutur dia.