Cak Imin: GMIT Jadi Model Upaya Pemberdayaan Warga bagi Agama Lain

Cak Imin mengatakan jumlah jemaat GMIT yang besar bukan hanya menjadi kekuatan spiritual, tetapi juga sosial-ekonomi. Oleh karena itu, Cak Imin mendorong Kolaborasi antara GMIT, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk memperkuat ekosistem pemberdayaan di NTT terkhusus di sektor ekonomi kreatif lokal

“Agama tidak hanya berperan sebagai ibadah vertikal, tetapi juga pemberdayaan. Karena itu saya sangat senang, bangga, dan mengapresiasi GMIT. Kita siap bekerja sama untuk menciptakan masyarakat yang lebih berdaya,” ujarnya.

Di sisi lain, Cak Imin menekankan pentingnya integrasi program pendidikan, UMKM, ekonomi kreatif, dan ekosistem makanan bergizi sebagai instrumen penanggulangan kemiskinan di NTT.

Ia optimistis, dengan kolaborasi yang aktif dan intensif, NTT memiliki peluang besar menjadi pusat ekonomi kreatif yang diperhitungkan, bahkan bersaing dengan negara-negara tetangga.

“NTT punya potensi luar biasa. Bila ekosistem ekonomi kreatif tumbuh, ditopang dengan perlindungan sosial yang memadai, perekonomian NTT akan semakin maju,” jelasnya.

Dia menilai keberadaan NTT sebagai ibu kota ekonomi kreatif nasional dapat mendongkrak kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional.

“Saatnya kita bersama-sama bangkit, membangun NTT sebagai kekuatan ekonomi kreatif. Bahkan kita punya harapan NTT menjadi ibu kota ekonomi kreatif nasional kita. Ini menjadi salah satu jalan produktif melalui ekonomi kreatif,” kata Cak Imin.