Jambi, IDN Times - Perbatasan Provinsi Jambi saat ini mulai dijaga tim gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Jambi. Semua kendaraan yang melintas wajib berhenti untuk diperiksa, penumpang berikut sopirnya.
Masyarakat yang melintas batas provinsi tersebut juga wajib dicek kesehatannya oleh aparat gabungan.
Posko didirikan di perbatasan Provinsi Jambi dan dijaga petugas pemeriksa kesehatan dan instansi terkait. Seperti di perbatasan Provinsi Jambi-Sumatera Selatan, posko dijaga TNI 20 personel, Polri 42 personel, kesehatan 8 personel, BPBD 6 personel, dan Dishub 20 personel. Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan melakukan pengecekan suhu badan dan kesehatan lainnya. Selain itu, dilakukan penyemprotan disinfektan ke kendaraan.
Jambi merupakan jalur lintas Sumatera menuju, Padang, Riau, Bengkulu, Medan, dan Aceh. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyiapkan 6 titik jalur keluar masuk antar provinsi dan kabupaten/kota melalui laut, darat, dan udara. Penjagaan melalui darat dilakukan di perbatasan Jambi-Sumatera Selatan, Jambi-Sumatera Barat, Jambi-Bengkulu, dan Jambi-Riau.
Juru Bicara Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) Provinsi Jambi Johansyah mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk memutus penyebaran COVID-19. Sehingga, bus atau kendaraan yang lewat perbatasan Provinsi Jambi diberhentikan dan dilakukan penyemprotan disinfektan.
"Pemeriksaan dilakukan terhadap bus yang masuk perbatasan Provinsi Jambi," kata Johansyah melalui video siaran pers, Rabu (1/4).
Selain itu, tim gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Jambi juga terus melakukan penyemprotan disinfektan ke berbagai fasilitas publik di Provinsi Jambi. Pemberian disinfektan gratis juga tetap dilakukan kepada masyarakat dan kantor yang membutuhkan. "Pemberian disinfektan gratis ini sudah kita lakukan beberapa hari terakhir. Animo masyarakat cukup tinggi," jelasnya.
Berdasarkan data yang dirilis gugus tugas penanganan COVID-19 Provinsi Jambi, ODP di Provinsi Jambi 1091 orang, PDP 16 orang, positif 2 dan negatif 18 orang. Beberapa kabupaten dan kota terjadi penurunan ODP, dikarenakan sudah selesai masa pemantauan.
"Ada peningkatan jumlah ODP di Kerinci. Karena tim kami bekerja cek kesehatan dan melakukan kontak tracing terhadap orang-orang terdekat pasien 01 di Kerinci," jelasnya.