Jakarta, IDN Times - Ketua Presidium Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho menilai, pemerintah perlu membuat regulasi ketat untuk mengantisipasi dampak buruk penggunaan akal imitasi atau artificial intelligence (AI) pada Pemilu 2029 mendatang.
Penggunaan AI dikhawatirkan berujung pada deepfake yang dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjatuhkan pihak lawan. Akibatnya, masyarakat semakin berpotensi terpolarisasi.
"Bayangkan 2029 besok kita Google sudah Veo-nya versi berapa? Mungkin sudah, sudah lebih sulit lagi untuk kita deteksi, belum lagi platform lain, ada Dreamina, ada lagi dari Soraia, OpenAI," katanya menjawab pertanyaan IDN Times, dikutip Selasa (18/11/2025).
.
