Jakarta, IDN Times - Pakar Hipertensi dr Arieska Ann Soenarta mengatakan penyakit hipertensi jarang menunjukkan gejala. Padahal penyakit ini menjadi penyebab terbesar kematian.
"Pengenalan penyakit tersebut biasanya melalui screening atau saat penanganan medis untuk masalah kesehatan yang tak berkaitan," kata Ann di Jakarta, Kamis (22/2).
Karena itu sangat penting untuk mengetahui gejala dan penyebab hipertensi, berikut di antaranya:
Ann menjelaskan, orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan sakit kepala, terutama di bagian belakang kepala pada pagi hari. Selain itu, mereka juga merasakan gangguan penglihatan atau pingsan dengan menunjukkan beberapa gejala, seperti jantung berdebar, sulit bernapas setelah mengangkat beban berat, mudah lelah, wajah memerah, dan hidung berdarah.
Pada faktor genetik, hipertensi pada umumnya terjadi pada usia 35-55 tahun. Etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi. Benerapa peneliti juga meyakini bahwa 30-60 persen kasus hipertensi diturunkan secara genetis.
Sementara itu, pada faktor lingkungan, hipertensi terjadi lantaran mengonsumsi makanan dengan kadar garam tinggi yang dapat meningkatkan tekanan darah. Faktor lain adalah obesitas, merokok, dan terkena penyakit lain seperti diabetes melitus tipe 2.
"Hipertensi yang berkelanjutan dapat meningkatkan risiko stroke, gagal ginjal, dan gagal jantung. Risiko komplikasi akan meningkat dengan adanya risiko penyakit jantung dan pembuluh darah lainnya, seperti kadar kolesterol dan diabetes," ujar Ann.