Jakarta, IDN Times - Munculnya isu anggaran makan bergizi gratis menjadi Rp7.500 per porsi jadi perbincangan hangat publik. Isu pemangkasan biaya program unggulan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu muncul usai ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengaku telah bertemu dengan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran.
Heriyanto menyampaikan, tim Presiden Terpilih masih mempertimbangkan untuk menurunkan jatah anggaran makanan.
"Setelah dikomunikasikan angka Rp71 triliun, tim ekonomi Presiden Terpilih memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa diturunkan lebih hemat dari Rp15 ribu ke Rp9.000 atau Rp7.500. Bisa kita pahami, tentunya mereka mau program itu menyentuh lebih banyak rakyat," ujar Heriyanto.
Pasalnya, makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran itu semula dianggarkan Rp15.000 per porsi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, anggaran untuk makan bergizi gratis disiapkan Rp71 triliun tahun 2025. Meski demikian, implementasi program itu bersifat fleksibel atau bisa berubah.
Hal ini disampaikan setelah adanya pembahasan tentang pemangkasan anggaran makan siang gratis dari Rp15.000 menjadi Rp7.500 per anak.
"Nanti implementasi kan punya fleksibilitas. (Tapi) dalam RPABN masih sama (Rp15 ribu)," jelasnya ketika ditemui di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Lantas benarkah anggaran Rp7.500 tersebut disiapkan?