Jakarta, IDN Times - Media sosial sedang ramai dengan adanya pernyataan yang disampaikan oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi soal ijazah pelapor skripsi Presiden ke-7, Joko "Jokowi" Widodo, Rismon Sianipar. Di dalam curriculum vitae (CV)-nya, Rismon mengaku melanjutkan program pendidikan master dan doktor di Universitas Yamaguchi, Jepang.
Program master diraih pada 2003. Sedangkan, gelar Doctor of Enigineering pada 2008 lalu.
Kemudian muncul tudingan dari ahli digital forensik asal Indonesia, Josua M. Sinambela yang menghubungi Universitas Yamaguchi. Hasilnya perwakilan akademik di Fakultas Teknik di kampus itu mengatakan tidak pernah menerbitkan ijazah atas nama Rismon Sianipar.
Lalu, nama Dubes Masaki pun ikut terbawa-bawa. Ia dipersepsikan telah menyampaikan bahwa ijazah Resmon juga palsu. Di dalam foto Dubes Masaki, terdapat narasi seolah ia mengatakan Rismon bukan lulusan kampus Yamaguchi Jepang.
Terdapat pula tulisan 'Kedutaan Besar Jepang di Jakarta akan melaporkan pemalsuan ijazah Rismon Sianipar ke Mabes Polri.' Bagaimana faktanya?