Cerita Wanda Hamidah Terjun ke Dunia Politik Sejak Masih Mahasiswa

31 Jan 2019, 12:26 WIB

IDN Times/Dwifantya Aquina

Jakarta, IDN Times - Fenomena artis banting setir menjadi politikus atau anggota dewan tampaknya menjadi hal lazim saat ini. Tak sedikit artis yang sudah tercatat menjadi anggota dewan.

Di Pemilu 2019, beberapa artis, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif di dunia hiburan, kembali ramai-ramai mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, salah satunya Wanda Hamidah.

Politikus yang mengawali karier sebagai model dan presenter, Wanda Hamidah mengaku sudah menyukai isu politik sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Bahkan, ia mengaku sudah menjadi bagian dari partai politik sejak dirinya memasuki usia millennial.

1. Wanda masuk partai politik sejak usia 20 tahun

IDN Times/Dwifantya Aquina

Politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini sudah menyukai politik sejak usia muda. Ketika dia menginjak usia yang ke-20 tahun, Wanda pun memutuskan bergabung dengan partai politik.

"Ketika jadi millennial, saya sudah masuk partai politik. Waktu itu masih mahasiswa Fakultas Hukum semester 4 di Trisakti," ujar Wanda dalam acara talkshow Millennials Memilih di Kantor IDN Times, Palmerah Utara, Jakarta, Rabu (30/1).

2. Masuk partai politik adalah sebuah tanggung jawab

IDN Times/Dwifantya Aquina

Wanita berusia 41 tahun itu menceritakan, ketika terjadi kerusuhan pada Mei 1998 ia ikut serta dalam gerakan mahasiswa dan berdemonstrasi untuk meruntuhkan rezim orde baru.

Ketika era demokrasi mulai terbuka, ia merasa harus ikut bergabung dengan partai politik sebagai bentuk tanggung jawab setelah ikut meruntuhkan rezim orde baru.

"Wah, udah ikut meruntuhkan rezim harus bertanggung jawab dong. Caranya seperti apa? Masuk ke partai politik pada saat itu," jelas Wanda.

Sejak saat itu, Wanda pun menjadi aktivis partai politik, aktivis sosial, hingga pengurus di organisasi.

3. Gerakan 98 jadi inspirasi Wanda masuk ke dunia politik

IDN Times/Dwifantya Aquina

Ketika terlibat dalam gerakan 98, wanda merasa memiliki tanggung jawab yang besar dalam memperjuangkan demokrasi Indonesia bersama teman-temannya saat itu. Bahkan, Wanda melihat beberapa temannya menjadi korban dalam pergerakan tersebut.

Hal itulah yang menjadi inspirasi Wanda untuk terlibat dalam dunia politik sebagai bentuk melanjutkan perjuangan gerakan 98.

"Sebetulnya yang menginspirasi saya pertama itu gerakan 98, itu sih yang menjadi titik saya untuk serius bergerak di dunia politik," ungkapnya.

"Memang semua perjuangan bisa kita lakukan dimana saja. Tapi kalau di politik, itu perhatian yang terbesar. Karena satu keputusan yang kita bikin itu, akan berdampak pada jutaan masyarakat Indonesia," imbuh Wanda.