Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Charta Politika memaparkan saat ini tengah terjadi kanibalisme ceruk pendukung Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto. Hal itu tergambar dalam kantong-kantong basis yang dulu didominasi pendukung Prabowo, kini mayoritas malah memilih Anies.
Anies pun kini unggul di Pulau Sumatra, dengan angka mencapai 31,2 persen. Padahal, dalam Pemilu 2019, Sumatra menjadi lumbung suara Prabowo, tetapi kini Prabowo hanya meraih 22 persen. Jokowi pun kesulitan untuk meraih suara di Pulau Sumatra, khususnya Sumatra Barat.
Selain itu, Anies juga unggul di DKI Jakarta dan Banten (36 persen) serta Kalimantan (34,3 persen). Sementara, Prabowo unggul di Jawa Barat (31,9 persen) dan Sulawesi (35,6 persen).
"Jadi, kecenderungannya terjadi kanibalisme antara suara Anies dengan Pak Prabowo. Kalau mau dispekulasikan kenapa ya, karena Anies menikmati pilihan politik Pak Prabowo yang masuk ke dalam pemerintahan," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, seperti dikutip dari akun YouTube Charta Politika, Jumat (23/12/2022).
"Akhirnya, sebagian pemilih Prabowo, tapi ini belum tentu ya Pemilu 2019 pilih Prabowo karena suka, yang penting asal bukan Jokowi, cenderung melihat simbol baru bernama Anies Baswedan. Jadi, sekarang kecenderungannya Ganjar punya segmen tersendiri, Prabowo dan Anies malah saling memakan suara," sambung dia.
Survei Charta Politika ini digelar pada 8-16 Desember 2022. Survei melibatkan 1.220 responden dengan menggunakan multistage random sampling dan wawancara secara tatap muka.
Mereka memilih responden berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi kriteria untuk menggunakan hak suara saat pemilu. Sedangkan, tingkat margin of error survei ini mencapai 2,82 persen.
Lalu, siapa yang diprediksi unggul pada Pemilu 2024, seandainya ketiga nama tersebut maju sebagai capres?