AstraZeneca dan Oxford University Akui Ada Kesalahan Produksi Vaksin

Padahal sebelumnya uji coba vaksin dinyatakan sangat efektif

London, IDN Times - AstraZeneca dan Oxford University akhirnya mengakui adanya kesalahan dalam produksi vaksin COVID-19 pada hari Rabu, 25 November 2020, waktu setempat. Sebelumnya, vaksin yang diproduksi oleh mereka justru melakukan uji coba besar dengan hasil yang sangat efektif. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para ahli merasa bingung dengan hasil uji coba yang dikeluarkan

AstraZeneca dan Oxford University Akui Ada Kesalahan Produksi VaksinIlustrasi pemberian vaksin. (Pexels.com//gustavo-fring)

Dilansir dari apnews.com, para ahli mengatakan jumlah orang yang relatif kecil dalam kelompok dosis rendah membuat sulit untuk mengetahui apakah efektivitas yang terlihat dalam kelompok itu nyata atau hanya angka statistik saja. Sekitar 2.741 orang sudah menerima vaksin setengah dosis yang diikuti dengan pemberian dosis penuh, sedangkan 8.895 orang lainnya menerima dua dosis penuh. 

Faktor lainnya adalah tidak ada orang dalam kelompok dosis rendah yang berusia di atas 55 tahun. Orang yang lebih muda cenderung meningkatkan respons kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan orang yang lebih tua, jadi kemungkinan karena peserta uji coba merupakan remaja dalam kelompok dosis rendah adalah alasan dijadikan vaksin menghasilkan uji coba dengan tingkat efektif yang tinggi. Satu hal yang membuat para ahli bingung adalah mengumpulkan hasil dari dua kelompok peserta yang menerima tingkat dosis berbeda untuk mencapai efektivitas rata-rata 70 persen.

2. Hasil uji coba tersebut justru menimbulkan masalah besar muncul

AstraZeneca dan Oxford University Akui Ada Kesalahan Produksi VaksinIlustrasi tumpukan suntik vaksin. (Pixabay.com/alfcermed)

Bagi sebagian besar para ahli, hal tersebut meremehkan kredibilitas hasil karena uji klinis yang dikalibrasi dengan cermat belum dirancang untuk menguji seberapa baik dosis setengah dalam kekuatan bekerja. Pengumuman awal hasil tersebut tidak menyebutkan sifat penemuan yang tidak disengaja. Seorang eksekutif AstraZeneca, Menelas Pangalos, menyatakan kesalahan tersebut merupakan kesalahan yang berguna, artinya itu tidak membahayakan siapapun dan itu adalah murni kesalahan dosis.

Ia juga menambahkan pihaknya akan mengoreksi kesalahan tersebur dan melanjutkan penelitian tanpa adanya perubahan pada penelitian, serta setuju dengan regulator untuk memasukkan pasien-pasien tersebut dalam penelitian juga. Juru bicara AstraZeneca, Nona Meixell, mengatakan kesalahan tersebut berasal dari masalah yang telah diperbaiki dengan cara pembuatan beberapa dosis vaksin. Pembuatan vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca menggunakan pendekatan yang berbeda dengan melibatkan virus simpanse untuk memicu respons kekebalan tubuh terhadap COVID-19 yang memiliki semua ciri khas blockbuster.

Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

3. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, sempat mengatakan ini adalah kabar yang sangat menarik

AstraZeneca dan Oxford University Akui Ada Kesalahan Produksi VaksinPerdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Facebook.com/borisjohnson)

Pada hari Senin, 23 November 2020 lalu, kabar gembira dari Inggris setelah vaksin yang dibuat oleh AstraZeneca dan Oxford University memperoleh hasil efektivitas yang sangat tinggi. Bahkan, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyebut kabar tersebut merupakan kabar yang sangat menarik dan sementara itu masih ada pemeriksaan keamanan yang akan datang. Ia juga menambahkan bahwa mayoritas publik yang paling membutuhkan vaksin di Inggris kemungkinan saat perayaan Paskah.

Direktur Kelompok Vaksin Oxford University, Prof. Andrew Pollard, mengatakan itu adalah hari yang sangat menyenangkan dan memberikan penghormatan kepada 20.000 sukarelawan dalam uji coba di seluruh dunia, termasuk 10.000 orang diantaranya berada di Inggris. Sayangnya, beberapa hari kemudian justru ditemukan sebuah kesalahan pada vaksin buatan AstraZeneca dan Oxford University sehingga menimbulkan berbagai tanda tanya oleh para ahli saat ini.

Baca Juga: Pengujian Vaksin Sinovac Tetap Berlanjut saat Vaksin AstraZeneca Terhenti

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya