Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi SARS-CoV-2 virus penyebab COVID-19 (flickr.com/NIAID)

Intinya sih...

  • Kasus COVID-19 di Indonesia belum mengalami peningkatan seperti di Singapura.
  • Menteri Kesehatan Singapura menyatakan peningkatan kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir, dengan jumlah pasien rumah sakit yang bertambah.
  • Ong Ye Kung memprediksi COVID-19 akan menjadi endemik dan terjadi gelombang setiap tahun di Singapura.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, sampai saat ini kasus COVID-19 belum ada peningkatan seperti yang terjadi di Singapura.

"Sampai sekarang peningkatan kasus ISPA maupun COVID-19 juga belum ada," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi IDN Times, Senin (20/5/20224).

Meski demikian, Kemenkes akan terus melakukan monitor apabila terjadi peningkatan kasus dan perawatan rawat di ruang sakit terkait kasus ISPA.

1. Puncak kasus COVID-19 di Singapura diprediksi Juni

Kominfo kab kampar

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan, terjadi peningkatan kasus infeksi COVID-19 dalam dua pekan terakhir.

“Kita berada diawal gelombang di mana gelombang ini terus meningkat. Jadi menurut saya gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni," ujar Ong dilansir The Straits Times, Minggu (19/5/2024).

2. Jumlah pasien rata-rata 500 orang per hari

Seorang nakes berdiri mendengarkan orasi saat menggelar demo di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (5/8/2022). IDN Times/Debbie Sutrisno

Kasus di Singapura naik 25.900 pada 5-11 Mei 2024. Jumlah tersebut berbeda jauh dari pekan sebelumnya yang mencapai 13.700 kasus. Jumlah pasien di rumah sakit akibat COVID-19 juga bertambah rata-rata hariannya menjadi 500 orang. Sebelumnya, rata-rata harian hanya 181 orang.

“Itu akan menjadi beban besar bagi sistem rumah sakit. Seribu tempat tidur setara dengan satu rumah sakit daerah. Jadi menurut saya sistem layanan kesehatan harus bersiap menghadapi apa yang akan terjadi," kata dia.

3. Gelombang COVID-19 terjadi tiap tahun

ilustrasi bakteri (pixabay.com/Fernando Zhiminaicela)

Lebih lanjut, Ong mengatakan, COVID-19 kini sudah menjadi endemik. Oleh karena itu, dia memprediksi setiap tahunnya terjadi gelombang COVID-19 di Singapura.

“Jadi COVID-19 hanya sesuatu yang harus kita jalani. Setiap tahun, kita diperkirakan akan mengalami satu atau dua gelombang,” kata dia.

Editorial Team