7 Fakta di Balik Kasus Virus Corona Pertama di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia akhirnya mengumumkan kasus virus corona pertama pada Senin (2/3), setelah dikepung berbagai negara yang terserang virus yang belakangan bernama Covid-19 itu. Kasus ini menimpa dua pasien yang merupakan ibu dan anak asal Depok, Jawa Barat.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyebutkan kedua pasien tersebut positif terpapar virus corona, setelah salah satu pasien bertemu warga negara asal Jepang. Pria Jepang yang tinggal di Malaysia tersebut, dinyatakan positif virus corona, setelah pulang dari Indonesia.
Berikut fakta-fakta kasus virus corona pertama di Indonesia:
1. Kasus virus corona pertama di Indonesia bermula dari WNA Jepang
Dua orang yang positif terinfeksi virus corona diketahui, bermula dari warga negara Jepang yang dinyatakan terkena virus asal Wuhan, Tiongkok itu, setelah bepergian ke Indonesia. Warga Jepang itu tinggal di Malaysia.
"Begitu ada informasi bahwa orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana positif corona, tim dari Indonesia langsung telusuri," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3).
Baca Juga: Komisi Informasi: Jangan Sebarkan Identitas Korban Virus Corona
2. Pasien sempat dirawat di RS Mitra Keluarga Depok
Sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Sulianti Suroso Jakarta, pasien sempat mendapat perawatan beberapa hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat. Sehingga, menyebabkan 76 tenaga medis dirumahkan untuk observasi virus ini.
Pemerintah Kota Depok memantau para tenaga medis tersebut secara lebih lanjut, untuk memastikan apakah tenaga medis tersebut juga terpapar virus tersebut atau tidak.
“(Sebanyak) 76 itu bukan berarti dia positif. Mereka petugas medis yang interaksi dengan pasien. Mereka sedang kita pantau,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris, Senin (2/3).
3. Kerabat pasien positif virus corona dan ART diperiksa
Sebagai antisipasi penyebaran virus corona, Kementerian Kesehatan memeriksa kerabat terdekat pasien dan seorang asisten rumah tangga (ART).
“Kakak dan pembantunya rupanya selama sakit kakanya tidak dekat kontaknya bekerja dan pembantu kesibukan sendiri, sudah dua-duanya diperiksa, dua-duanya negatif,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, Senin (2/3).
Editor’s picks
4. Pasien sempat berdansa dengan warga Jepang
Pasien positif virus corona yang berusia 31 tahun itu, sempat berdansa dengan WNA Jepang pada 14 Februari 2020.
"Tanggal 16 (Februari) dia batuk-batuk sehingga rawat jalan ke rumah sakit. Rawat jalan ke rumah sakit, kemudian pulang, masih gak nyaman. Kalau gak salah 26 Februari 2020 dia minta dirawat aja lah wong batuknya gak ilang-ilang, kemudian dirawat," ujar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Senin (2/3).
Selanjutnya, pasien tersebut menginformasikan kepada seorang dokter pada 29 Februari 2020, dan sehari kemudian, pasien dipindahkan ke RS Sulianti Saroso.
5. Kondisi pasien membaik
Kedua pasien virus corona kini dalam kondisi baik. Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Infeksi Profesor dr Sulianti Saroso, Mohammad Syahril mengatakan pasien sudah tidak sesak napas.
"Tinggal batuk-batuk yang sedikit. Tidak sesak napas," ujar Syahril, Selasa (3/3).
Walau berada dalam kondisi baik, kerabat pasien virus corona belum dapat bertemu langsung dengan pasien. Mereka hanya bisa berkomunikasi menggunakan telepon.
"Di sana dia bisa ber-WA (WhatsApp), telepon, video call," ucap Syahril.
6. Identitas pasien sempat tersebar luas
Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengimbau semua pihak, agar tidak mempublikasikan informasi identitas kedua pasien virus corona tersebut.
"Harus dijaga, tidak boleh dibuka ke publik. Media juga harus menghormati mereka, sehingga secara psikologis mereka tidak tertekan dan dapat segera pulih dan sembuh kembali," kata Jokowi, Jakarta, Senin (3/3).
Jokowi juga menginstruksikan menterinya dan seluruh rumah sakit yang terkait, untuk tidak membuka identitas pasien kepada umum.
Baca Juga: 7 Fakta Usai Pemerintah Umumkan Virus Corona Mewabah di Indonesia