Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan Dunia

Termasuk SARS dan MERS yang satu keluarga dengan Corona

Jakarta, IDN Times - Virus Corona beberapa waktu ini menggegerkan dunia karena dampak yang diakibatkan dapat menimbulkan kematian. Selain itu penularannya sangat rentan dan cepat, mulai dari batuk, bersin, hingga sentuhan kulit secara langsung.

Namun, selain Corona, terdapat beberapa virus mematikan lainnya yang sempat menghebohkan dunia, seperti H1N1 yang menimbulkan penyakit Flu Babi, H5N1 yang menyebabkan terjadinya Flu Burung, SARS, dan Kolera.

Virus-virus tersebut umumnya memiliki gejala yang sama, hanya saja memiliki perbedaan untuk mengatasinya. Berikut pemaparannya.

1. Flu Babi gegerkan dunia pada 2009 karena wabahnya yang begitu cepat menyebar

Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan DuniaIDN Times/Wayan Antara

Dinamakan Flu Babi karena virus ini merupakan influenza yang terjadi pada babi dan memiliki kemungkinan untuk menyebar luas hingga ke manusia dan hewan lainnya. Virus ini sempat menggegerkan dunia pada 2009 karena wabahnya yang begitu cepat menyebar. Walau penyebarannya sudah dipastikan selesai pada 2010, ada baiknya untuk selalu waspada dengan melakukan vaksinasi influenza yang rutin tiap tahunnya.

Dikutip dari berbagai sumber, virus H1N1 memiliki gejala yang umum terjadi pada penyakit-penyakit lainnya, seperti batuk, pusing, hidung pilek disertai sesak napas, sakit tenggorokan, badan terasa pegal dan terasa sangat lelah, terkadang menimbulkan mual bahkan hingga diare dan sakit tenggorokan. Virus ini memiliki masa inkubasi selama 1 hingga 4 hari.

Umumnya virus ini menyerang anak-anak yang masih berusia di bawah 5 tahun, dan lansia berumur di atas 65 tahun. Bagi penderita penyakit kronis, seperti asma, jantung, pneumonia, ataupun diabetes juga mudah terjangkit virus ini.

Ibu hamil juga disarankan untuk menjaga kondisi kesehatan karena memiliki kemungkinan untuk terjangkit juga. Terlebih apabila seseorang kehilangan daya imun yang disebabkan oleh HIV/AIDS. Begitu pula bagi seorang dokter atau pekerja medis yang menangani virus tersebut.

Cara mencegah tertular virus ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan, seperti mencuci tangan dengan sabun, menutup mulut ketika batuk atau bersin, dan sebisa mungkin jauhi kontak dengan penderita virus tersebut.

Baca Juga: Ini Masker yang Digunakan untuk Mencegah Virus Corona

2. MERS CoV, masih satu keluarga dengan virus corona, pertama kali ditemukan di Timur Tengah pada 2012

Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan DuniaIlustrasi virus Corona. (IDN Times/Mia Amalia)

Penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus. Penyakit ini menular dari unta ke manusia, serta dari manusia ke manusia.

Dilansir dari situs resmi WHO, virus corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti MERS dan SARS. Secara global, virus corona baru muncul secara berkala di berbagai daerah, termasuk SARS pada 2002 dan MERS pada 2012.

MERS CoV diduga berasal dari unta yang hidup di negara-negara Timur Tengah, seperti Arab Saudi, Yordania, dan Yaman. Meski MERS CoV juga terjadi di beberapa negara di Eropa dan Amerika, namun penderitanya diketahui terserang penyakit ini setelah bepergian ke negara Timur Tengah. Oleh sebab itu, penyakit ini sering disebut juga sindrom pernapasan Timur Tengah.

Sumber lain menyebut meski MERS CoV menular, tetapi penularannya tidak semudah flu biasa. MERS CoV lebih rentan menular melalui kontak langsung, misalnya pada orang yang merawat penderita MERS tanpa menerapkan prosedur perlindungan diri terhadap virus dengan baik.

Gejala MERS CoV umumnya muncul 1-2 minggu setelah penderita terinfeksi virus. Beberapa gejala yang timbul pada korban yang terjangkit MERS CoV antara lain batuk, pilek, sakit tenggorokan, menggigil, demam, sesak napas hingga nyeri otot. Bahkan pada beberapa kasus, MERS CoV juga dapat menimbulkan gejala batuk berdarah, mual dan muntah, serta diare.

3. Flu Burung menyebar pertama kali pada 1997 di Asia, Afrika, Timur Tengah, bahkan hingga Eropa

Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan DuniaIDN Times/ Muchammad Haikal

Wabah yang sempat menggegerkan penduduk yang berada di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah, dan bahkan beberapa wilayah bagian Eropa ini disebabkan oleh virus yang berasal dari burung (unggas), yaitu H5N1 dan juga H7N9.

Virus ini menyebar pertama kali pada 1997, dan terjadi kembali dengan virus yang berbeda pada 2013, dengan bertambahnya jenis virus yaitu H9N2, H7N7, H6N1, H5N6, dan H10N8.

Virus ini berasal dari unggas ataupun burung yang sakit, dan dapat ditimbulkan dari lingkungan yang sudah terkontaminasi oleh penyakit tersebut.

Gejala yang dialami seseorang yang terkena flu burung hampir sama dengan gejala yang terjadi pada flu babi, seperti diare, mual bahkan muntah, perut terasa sakit, gusi berdarah, dada terasa nyeri, bahkan terjadinya mimisan.

Virus ini menular dari sentuhan langsung seseorang dengan unggas ataupun burung yang sakit, kontak langsung dengan debu yang berasal dari kotoran unggas atau burung yang sakit, dan juga dapat disebabkan pada saat menyantap daging unggas atau burung yang terkontaminasi virus tersebut karena kurang teliti saat proses pembersihannya.

Untuk mengatasinya, seseorang yang menderita harus segera di larikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan yang layak dengan cepat, karena virus ini dapat menyebar dengan mudahnya, sehingga penderita akan diletakkan di ruang isolasi.
Umumnya penderita virus tersebut dianjurkan untuk mengonsumsi makanan sehat dan meminum banyak cairan.

Baca Juga: 2019-nCoV, Virus Corona Baru yang Satu Keluarga dengan MERS dan SARS

4. Kolera, penularannya melalui makanan ataupun minuman yang terkontaminasi dengan bakteri karena lingkungan yang kotor

Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan DuniaIlustrasi virus Corona (IDN Times/Mia Amalia)

Kolera merupakan sebuah penyakit menular yang dapat terjadi melalui makanan ataupun minuman yang terkontaminasi dengan bakteri karena lingkungan yang kotor. Penyakit ini merupakan sebuah diare yang disebabkan virus Vibrio Cholerae, yang para penderitanya mengalami diare yang parah sehingga menimbulkan dehidrasi.

Penyakit ini ditandai dengan bentuk tinja yang cair dan berwarna pucat. Diare yang dialami dapat berupa diare ringan, parah, dan bahkan tidak merasa dan memperlihatkan gejala apapun. Gejala yang umum terjadi bagi penderita Kolera adalah mual, muntah, dan kram perut. Apabila penyakit ini terjadi pada anak-anak, hal tersebut lebih berbahaya dibandingkan orang tua, karena anak tersebut rentan terkena hipoglikemia atau rendahnya gula darah.

Untuk anak-anak, gejala yang dialami berupa, diare yang tidak kunjung sembuh dalam waktu lebih dari 24 jam, demam tinggi, tinja berwarna hitam, terlihat lemas dan mengantuk, mulut kering, dan terkadang pipi, perut, dan mata terlihat cekung.

Untuk mengobatinya, penderita cukup mengonsumsi antibiotik dan suplemen zinc.

Agar terhindar dari penyakit ini, ada baiknya untuk tidak membeli makanan yang belum terjamin kebersihannya, tidak mengonsumsi makanan mentah, meminum air yang sudah dimasak terlebih dahulu, serta mencuci buah dan sayur-sayuran sebelum dikonsumsi.

5. SARS

Selain Corona, Ini 5 Virus Mematikan yang Sempat Gegerkan Dunia(Repro foto Jack Ma di Museum Kampus Xixi Alibaba di Hangzhou, Tiongkok) IDN Times/Dwifantya Aquina

Sebelum diserang wabah virus corona, Tiongkok lebih dulu dihebohkan dengan penyebaran SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome yang merupakan sindrom pernapasan akut parah. Wabah SARS terjadi pada 2002-2003 silam. 

Dikutip dari berbagai sumber, wabah SARS terjadi di 37 negara dan menginfeksi sebanyak 8.096 orang, hingga merenggut nyawa 774 jiwa.

Penyakit ini diduga dapat menyebar melalui udara, tapi para peneliti belum mengonfirmasi hal ini. 

Gejala yang ditimbulkan penyakit SARS berupa malaise (tubuh terasa lemas dan tidak enak badan), mialgia (nyeri otot dan badan terasa pegal), demam, dan tentunya batuk disertai kesulitan bernapas.

Gangguan pernapasan biasanya mulai muncul dalam 2–10 hari setelah seseorang terpapar virus. Ahli medis biasanya akan mengambil tindakan dengan mengkarantina pengidap SARS dan anggota keluarga memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri sebelumnya. Proses karantina biasanya memerlukan waktu selama 10 hari untuk mencegah virus menular ke orang lain. 

Untuk penanganannya, penderita harus mengonsumsi Oseltamivir dengan dosis tertentu, ditambah obat-obatan antibiotik. Karena belum terciptanya vaksin untuk menangkal virus tersebut, sebagai bentuk untuk menghindarinya, cukup gunakan masker ketika bepergian, dan hindari kunjungan ke negara yang terkena virus tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Bisa Sembuh, Tips Mencegah Coronavirus Menurut Dosen UNS 

Topik:

  • Rochmanudin
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya