Ilustrasi banjir di Jakarta (IDN Times/Restu Putri)
BMKG memberikan enam rekomendasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem tersebut. Pertama, BMKG mengimbau pihak terkait agar memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air, siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
Kedua, meminta semua pihak terkait agar menata lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, dan tidak memotong lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol, serta melakukan program penghijauan secara masif.
Ketiga, pihak terkait agar memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh, serta menguatkan/tegakkan tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
Keempat, sosialisasi, edukasi dan literasi agar dimasifkan untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak terkait dalam mencegah atau mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi.
Kelima, BMKG juga meminta pihak terkait agar lebih intensif dalam berkoordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
Terakhir, semua pihak agar memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci untuk tiap kecematan di seluruh wilayah Indonesia melalui nomor 196; www.meteo.bmkg.go.id; pws@bmkg.go.id; infoBMKG (Facebook); @infoBMKG (Twitter); dan infoBMKG (Instagram).