Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Konferensi pers Tim Kampanye Nasional terkait dugaan pengancaman terhadap jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan), Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku mendapat ancaman teror melalui pesan singkat di aplikasi WhatsApp. Dalam pesan itu, Dahnil diancam agar tak lagi membela Menhan Prabowo terkait polemik Mirage.

Dahnil menuturkan, serangan intimidasi itu muncul usai dirinya memberikan klarifikasi terkait polemik kontrak pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5.

"Jadi model ini pesan-pesan serangan intimidasi seperti ini saya terima pasca-saya banyak menjawab terkait fitnah dan hoaks terhadap Pak Prabowo terkait dengan rencana pembelian Mirage," kata dia menjawab pertanyaan IDN Times di Media Center Tim Kampanye Nasional (TKN), Kebayoran Baru, Selasa (13/2/2024).

1. Dahnil merasa terganggu di tengah upaya lawan hoaks

Konferensi pers Tim Kampanye Nasional terkait dugaan pengancaman terhadap jubir Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pria yang juga menjabat sebagai Jubir TKN itu mengaku ancaman teror tersebut cukup mengganggu di tengah dirinya berupaya melawan berbagai fitnah dan hoaks yang ditujukan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Padahal faktanya, kata Dahnil, Mirage 2000-5 tersebut tidak pembelian maupun transaksi yang dikeluarkan dari anggaran negara.

"Muncullah pesan ancaman seperti ini dan ini agak mengganggu karena terus terang di tengah upaya kita melawan hoaks dan fitnah kemudian ada ancaman-ancaman seperti ini seiring juga dengan upaya fitnah yang semakin masif kepada Pak Prabowo terkait dengan Mirage 2000-5 yang faktanya barang itu tidak ada, tidak ada pembelian, tidak ada juga transaksi dan sebagainya tapi kemudian fitnah itu semakin masif nah tiba-tiba muncul ini," tutur dia.

2. Dahnil adukan ke Tim Hukum TKN

Editorial Team

Tonton lebih seru di