Dampak Bocornya 1,3 Juta Data e-HAC hingga Peta Oposisi Jelang 2024

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 1,3 juta data Elektronic Health Alert Card (e-HAC) bocor ke publik. Kebocoran ini diungkap situs pengawas internet vpnMentor. Ada beragam bentuk kebocorannya, mulai dari data pribadi pengguna aplikasi dan staf e-HAC, data rumah sakit beserta para tenaga kesehatannya, hasil tes COVID-19, hingga data vaksinasi.
Selain soal kebocoran e-HAC, pembaca IDN Times sepanjang Selasa (31/8/2021) juga menyoroti isu lain seperti peta koalisi oposisi di 2024 yang berubah seiring merapatnya Partai Amanat Nasional ke kubu koalisi pemerintah. Juga artikel menarik lainnya yang dirangkum dalam #IndonesiaHariIni.
1. Bocornya 1,3 juta data e-HAC
e-HAC merupakan aplikasi yang wajib diunduh para pelaku perjalanan yang melakukan mobilitas di tengah pandemik COVID-19. Aplikasi itu memuat informasi pribadi (seperti email, nomor kependudukan, alamat rumah, nomor ponsel), hasil tes COVID-19, dan masih banyak lagi.
Bagaimana kebocoran bisa terjadi? Apa dampaknya bagi pemilik data? Baca selengkapnya di tautan ini.