Jakarta, IDN Times - Emiten produsen minuman beralkohol bir Anker, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), membagikan dividen senilai Rp240,19 miliar kepada pemilik saham dengan nilai saham per lembar Rp300.
Pemprov DKI Jakarta, yang memiliki 210,20 juta saham atau 26,25 persen mendapat cuan senilai Rp60,1 miliar dari dividen yang dibagikan.
Lantas, apakah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, masih ingin menjual saham DLTA seperti yang ada dalam janji kampanyenya?
“Itu kan terkait janji Anies-Sandi dulu yang akan melepas, tetapi teman-teman di DPRD belum (sepakat),” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, kepada wartawan, Jumat (17/6/2022).
Hingga saat ini, kata Riza, rencana Anies melepas saham DLTA masih diskusikan dengan DPRD DKI Jakarta.
“Kita masih akan diskusikan lagi dengan DPRD,” tutur dia.
Adapun, DLTA meraup laba bersih tahun 2021 senilai Rp188 miliar. Jumlah ini tumbuh 52,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yakni Rp123,5 miliar.
Selain itu, DLTA juga mencatatkan volume penjualan bersih yang tumbuh menjadi Rp681,2 miliar dari Rp546,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penjualan didominasi berasal dari domestik senilai Rp738,34 miliar sedangkan ekspor mencatat perolehan hanya Rp723,18 juta.
PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) adalah salah satu poin yang disebut dalam janji politik Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Pilgub 2017 lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan tahun 2021, Pemprov DKI Jakarta masih memegang 26,25 persen saham atau 210.200.700 lembar saham.
Sementara porsi terbesar saham dipegang San Miguel Malaysia dengan kepemilikan 58,33 persen atau 467.061.150 lembar saham. Sisanya sebesar 15,42 persen dipegang masyarakat.
Rencana Anies untuk menjual saham perusahaan bir anker ini, ditentang oleh Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Tentu saja hal ini karena dividen yang diberikan perseroan ke kantong anggaran Pemprov DKI Jakarta.