Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu, ranah jagat maya sempat dihebohkan dengan video seorang laki-laki di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta, yang mengancam akan memenggal kepala Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Ternyata hal ini bukan kali pertama terjadi. Sejak menjabat sebagai pejabat negara, Jokowi beberapa kali menerima ancaman seperti itu.
Berikut IDN Times kumpulkan ancaman-ancaman yang pernah diterima oleh orang nomor satu di negeri ini.
HS tersangka kasus video berisi ancaman pemenggalan kepala Presiden Jokowi, saat ini sudah ditahan oleh pihak kepolisian. Ketika ditangkap oleh aparat, dia mengaku khilaf saat mengatakan hal tersebut.
Kendati demikian, polisi tetap memproses HS sebagai tersangka dan dijatuhkan pasal makar karena mengancam keamanan negara. Selain itu, HS juga dikenai UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yaitu Pasal 27 Ayat (4) juncto Pasal 45 Ayat (1) UU No 19 Tahun 2016 perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE.
"Dijerat pasal 104 KUHP ya. Ancaman maksimal hukuman mati atau penjara 20 tahun," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono dalam keterangannya ke awak pers.
Awal tahun 2018 lalu, sebuah akun Twitter @AchmadBassrofi menulis cuitan yang berisi ancaman kepada Presiden Jokowi dan keluarganya. Akun tersebut menuliskan kicauan balasan milik akun @JajangRidwan19 pada Senin (15/1/2018)
"Tembak mati jokowi sampai darah keturunannya memakai mandat utama patriot kepahlawanan para pahlawan pejuang bangsa dan negara kesatuan republik indonesia(indonesia) sah dan mutlak menjadi pahlawan tunggal negara negara kesatuan republik indonesia(indonesia)," tulis akun bernama @AchmadBassrofi tersebut.
Pada Mei 2018 lalu, kasus video penghinaan kepada Presiden Jokowi yang dilakukan oleh anak berusia 16 tahun, ramai di dunia maya. Tersangka kasus tersebut menyebut bahwa Presiden Jokowi adalah kacungnya dan akan memasung kepalanya sambil menunjuk foto Jokowi. Tersangka yang berinisial RJ ini mengaku iseng pada saat membuat video tersebut dan menyesali berbuatannya.
Kasus ini sudah diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat. Namun, keputusan vonis yang akan dijatuhkan menimbulkan perdebatan karena RJ pada saat ini masih di bawah umur.
Selain di dunia maya, Presiden Jokowi juga pernah menerima langsung ancaman yang dikirimkan ke Faksimile kantor balai kota ketika sudah menjabat sebagai Presiden pada tahun 2016 silam. Faksimile tersebut berisi ancaman akan mengebom Kantor Balai Kota DKI Jakarta. Hal ini dibenarkan oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pelaksana tugas (plt) Gubernur saat itu, bahwa isi dari surat tersebut mengancam Jokowi yang disebut sebagai "si jawa", jika kembali ke Balai Kota.
Faks yang diterima Kantor Balai Kota ini langsung diantisipasi oleh tim gegana dengan menurunkan personelnya untuk melakukan pengecekan dan sterilisasi lingkungan kantor.
Sebelum menjabat sebagai Presiden Indonesia, Jokowi sempat mendapat ancaman dirinya akan dibunuh jika maju menjadi capres tahun 2014 lalu. Namun, Presiden yang memiliki slogan kerja, kerja, dan kerja ini tak menanggapinya secara serius. Bahkan ketika ditanya awak media, Jokowi hanya menanggapi dengan bercanda.
"Satpol PP banyak yang jaga saya, ada 7.000 orang," ungkapnya santai pada Maret 2014 silam.
Terdakwa kasus penganiayaan anak di bawah umur Bahar bin Smith juga menjadi salah satu orang yang mengancam hidup orang nomor satu di republik ini. Hal tersebut Bahar ungkapkan karena tidak terima dengan hasil keputusan sidang.
"Tunggu saya keluar, ketidakadilan hukum dari Jokowi, tunggu saya, akan dia rasakan," kata Bahar sesaat setelah keluar dari ruang sidang.