Jakarta, IDN Times - Jerit tangis anak-anak Palestina menggema di ruang rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025). Sebuah tayangan video memperlihatkan situasi yang kian memburuk di Gaza akhir-akhir ini.
Suara tangis itu bukan karena mereka kehilangan mainannya seperti anak-anak di belahan dunia lain yang hidup dalam kedamaian, tetapi karena mereka kehilangan rumah, keluarga, dan masa depan yang direnggut.
Inilah kenyataan yang dialami ribuan anak Palestina—tumbuh besar di bawah bayang-bayang perang dan penjajahan. Tangisan mereka bukan hanya ekspresi duka, tapi bentuk perlawanan. Mereka tumbuh dalam suara bising ledakan bom, namun tidak kehilangan harapan.
Jerit tangis anak-anak di tanah Gaza kini menemukan tempatnya di ruang sidang dan hati wakil rakyat di Indonesia. Ini sekaligus bentuk dukungan moral bangsa Indonesia bagi anak-anak Palestina yang menjadi korban kekejaman genosida Israel.
"Hari ini, situasi di Gaza di Palestina semakin memperihatinkan. Tidak cukup dengan senjata ketika mereka tidak bisa dibunuh dengan bom dan senjata, Israel melakukan pembunuhan dengan malaparkan rakyat di Gaza," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta, saat interupsi di tengah rapat paripurna.