Jakarta, IDN Times - Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menilai sikap Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, Deddy Corbuzier, yang menolak mengambil gajinya bukan merupakan solusi mengurangi beban fiskal negara. Sebab, pos anggaran untuk stafsus tetap ada di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Artinya, hak keuangan tetap dialokasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belaja Daerah (APBD), meskipun anggaran tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain.
"Sudah banyak para pejabat yang berkomitmen tidak mau mengambil gaji dan tunjangan. Tetapi kan persoalannya tidak selesai begitu saja. Yang perlu diketahui, itu tidak mengurangi beban fiskal negara," ujar Manajer Riset di Seknas FITRA, Badiul Hadi, kepada IDN Times melalui pesan pendek, Sabtu (15/2/2025).
Di sisi lain, ada problematika kepekaan dan empati dalam pelantikan lima stafsus dan satu asisten khusus oleh Menteri Pertahana Sjafrie Sjamsoeddin. Sebab, pelantikan dilakukan bersamaan dengan momen Presiden Prabowo Subianto mengumumkan efisiensi anggaran yang menargetkan mencapai Rp306,7 triliun.
"Kebijakan (pelantikan stafsus) kontraproduktif dengan upaya efisiensi yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo," tutur Badiul.
Namun, di saat Prabowo menginstruksikan untuk berhemat dan memangkas anggaran, hal tersebut tak dilakukan oleh para pembantunya.