Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat sambutan di acara paripurna HJB ke-543 dk gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (3/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat sambutan di acara paripurna HJB ke-543 dk gedung DPRD Kota Bogor, Selasa (3/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Intinya sih...

  • Program pendidikan karakter ala barak militer diperluas ke daerah lain setelah sukses di Purwakarta
  • 273 siswa lulus setelah pelatihan 2 minggu di Lembang dan Purwakarta, Kota Bogor menjadi daerah pertama yang mengikuti jejak
  • Gubernur Dedi Mulyadi menegaskan program ini hanya membutuhkan makanan harian anak-anak dan fasilitas tempat tidur

Bogor, IDN Times — Program pendidikan karakter ala barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mulai meluas ke daerah lain setelah sukses diterapkan di Kabupaten Purwakarta. 

Sebanyak 273 siswa telah dinyatakan lulus setelah mengikuti pelatihan dua minggu di Lembang dan Purwakarta.

Kini, Kota Bogor menjadi daerah pertama yang mengikuti jejak tersebut.

Gubernur Dedi menyampaikan Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, telah menyatakan minat untuk menerapkan program serupa di barak militer Yonif 315.

"Ya tadi Pak Wali (Dedie Rachim) nanya ke saya, mengenai mekanisme dan pembiayaan. Saya katakan kalau untuk tingkat kabupaten-kota, nggak terlalu mahal. Yang penting menyiapkan makan bagi anak-anak setiap hari," ujar Dedi Mulyadi saat diwawancarai usai sidang paripurna Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 yang digelar di gedung DPRD Kota Bogor pada Selasa (3/6/2025).

1. Yang penting makan dan tempat tidur

Tempat tidur barak militer Yonif 315 di Gunung Batu Kota Bogor, Jawa Barat. (Humas Pemkot Bogor).

Dedi Mulyadi menegaskan program pendidikan karakter berbasis barak militer untuk anak-anak bermasalah tidak membutuhkan anggaran besar jika dijalankan oleh pemerintah kota atau kabupaten.

Menurut Dedi, kebutuhan utama dari program ini hanyalah makan harian anak-anak dan fasilitas tempat tidur. Honor untuk pelatih juga menjadi salah satu bagian penting dari anggaran yang harus disiapkan.

"Yang perlu disiapkan dan tempat tidur yang memadai. Dan kemudian nanti kita memberi honor pada pelatih," kata Dedi. 

2. Anggaran jenjang SMA ditanggung Pemprov Jabar

Gubernur Jabar Dedi Muyadi saat hadir di depan Gedung DPRD Kota Bogor untuk menghadiri rapat pariuprna HJB ke-543, Selasa (3/6/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Dengan pendekatan yang lebih ke arah pembinaan daripada hukuman, Dedi berharap program ini bisa membentuk karakter anak-anak menjadi lebih baik dan bertanggung jawab.

"Kalau ke SD dan SMP tanggung jawab Pemkot. Kalau SMA tanggung jawab Provinsi," ujarnya. 

3. Kota Bogor buka kuota 100 orang pertama

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim (tengah) bersama Komandan Kodim (Dandim) 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Dwi Agung Prihanto (kanan) dan Danyonif 315/Garuda, Letkol Inf Bistok Barry Simarmata (kiri) meninjau rencana tempat untuk pelatihan, pengasuhan, pembinaan bagi anak-anak yang membutuhkan bimbingan di Yonif 315 Gunung Batu, Minggu (1/6/2025). (Humas Pemkot Bogor).

Komandan Kodim 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Dwi Agung Prihanto menyatakan, sarana dan prasarana sudah disiapkan dengan baik di barak militer Yonif 315/Garuda.

Program ini akan menampung 100 anak, terdiri dari 80 laki-laki dan 20 perempuan, dengan estimasi waktu pelatihan dua minggu, tepatnya selama 12 hari.

"Perencanaan pendidikan di barak militer sudah dilaksanakan peninjauan bersama Wali Kota, Dandim, dan Danyon. Sarpras sudah siap, pelatih dan pendukung baik dari Yonif maupun instansi terkait juga siap," jelasnya.

4. Pendidikan di barak militer anak nakal Bogor dimulai Juni-Juli 2025

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim (tengah) bersama Komandan Kodim (Dandim) 0606/Kota Bogor, Kolonel Inf Dwi Agung Prihanto (kanan) dan Danyonif 315/Garuda, Letkol Inf Bistok Barry Simarmata (kiri) meninjau rencana tempat untuk pelatihan, pengasuhan, pembinaan bagi anak-anak yang membutuhkan bimbingan di Yonif 315 Gunung Batu, Minggu (1/6/2025). (Humas Pemkot Bogor).

Wali Kota Bogor Dedie Rachim menekankan program ini merupakan bagian dari upaya pembangunan manusia, bukan sekadar pembangunan fisik atau infrastruktur kota.

"Jadi ini langkah-langkah yang lebih banyak penekanannya kepada pembangunan manusia. Termasuk Pak Gubernur juga sudah mengeluarkan aturan tentang jam malam. Supaya pembangunan manusianya menghasilkan anak-anak yang memang berkualitas," jelasnya.

Ini kita lagi lihat dulu, artinya kan tempatnya dulu kan, tempatnya sekarang sudah kelihatan. Kemudian juga nanti kita hitung pembiayaannya, termasuk nanti bagaimana pelaksanaannya, apakah dalam bulan Juni atau bulan Juli, nanti kita lihat prosesnya," kata Dedie Rachim.

Editorial Team