Demi Kenyamanan Saat Puncak Haji, Tenda Pakai AC dan Makan 15 Kali

- Seluruh jemaah haji telah tiba di Makkah dan akan bergeser ke Arafah pada 14 Juni 2024
- Jemaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda di Arafah, dilengkapi dengan AC, kasur, selimut, dan dapur untuk memasak makanan segar
- 200 petugas kesehatan siap diterjunkan di semua pos kesehatan, serta layanan ambulans disiapkan untuk melayani jemaah selama puncak haji
Jakarta, IDN Times - Seluruh jemaah haji asal Indonesia telah tiba di Makkah. Selanjutnya, mereka akan mulai bergeser ke Arafah pada tanggal 8 Zulhijah atau Jumat 14 Juni 2024. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) pun sudah menyiapkan berbagai fasilitas agar mereka bisa nyaman selama menjalankan puncak ibadah haji tersebut.
Juru Bicara Media Center Haji, Kementerian Agama, Widi Dwinanda mengatakan, sejumlah persiapan layanan terus dilakukan. ''Mulai layanan transportasi, akomodasi, konsumsi, kesehatan, pelindungan jemaah dan bimbingan ibadah sejak dari hotel tempat jemaah menginap di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” kata Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Rabu (12/06/2024).
1. Tenda pakai AC, dapat makan 15 kali

Untuk layanan akomodasi di Arafah, kata Widi, jemaah haji Indonesia akan menempati 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Pada setiap maktab akan ada 10 bus yang akan membawa jemaah dari Arafah.
“Seluruh tenda jemaah dilengkapi dengan AC dan kasur serta selimut. Menteri Agama telah meninjau persiapan akomodasi di Armuzna untuk memastikan jemaah mendapatkan layanan terbaik,” katanya.
Soal konsumsi, jemaah haji juga tak perlu khawatir. Selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, mereka akan mendapat 15 kali makan dan 1 kali snack berat, 6 kali makan di antaranya diberikan dalam bentuk siap saji. Sedang 9 kali makan lainnya akan diberikan secara fresh meal.
“Setiap maktab di Arafah menyiapkan dapur untuk mengolah fresh meal yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji. Makanan yang dikonsumsi jemaah haji telah melalui proses pemeriksaan untuk menjaga kualitas makanan jemaah, termasuk para lansia,” ucap dia.
2. Transportasi pakai bus shuttle, ada ratusan tenaga kesehatan yang berjaga

Sementara, untuk mobilisasi jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina akan ada shuttle bus menggunakan armada Bus Shalawat.
“Usai puncak haji, bus shalawat akan kembali dioperasikan untuk melayani jemaah yang akan melaksanakan Thawaf Ifadlah, Thawaf Wada, maupun salat lima waktu di Masjidil Haram,” ungkapnya.
Untuk fasilitas layanan kesehatan jemaah, terang Widi, PPIH menyiapkan 200 petugas kesehatan yang akan diterjunkan di semua pos kesehatan. Selain itu, 87 orang akan berjaga di sepanjang jalur menuju lempar jumrah atau Jamarat serta Safari Wukuf.
“Selain itu, layanan kesehatan juga dilakukan petugas kesehatan yang ada di kloter-kloter. Bila ada penyakit yang tidak bisa didatangi di tenda nanti bisa ke pos kesehatan di Mina, jika di Mina tidak bisa menangani akan dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi. Layanan ambulans juga disiapkan, bersiaga untuk jemaah,” sambungnya.
3. Jemaah haji diminta menjaga fisik jelang puncak haji

Lantaran puncak haji yang tinggal menghitung hari, jemaah pun diminta mempersiapkan diri lahir dan batin. “Untuk persiapan fisik, jaga kebugaran tubuh dengan makan yang teratur dan tepat waktu serta istirahat yang cukup. Aktivitas ibadah dapat dilakukan di hotel dan membatasi bepergian ke luar hotel,” tuturnya.
“Maksimalkan waktu menghadapi puncak haji dengan memperbanyak amalan ibadah, berzikir, mendalami manasik haji. Mintakan doa kepada keluarga di Tanah Air agar dapat menjalani puncak haji dengan lancar dan aman,” imbaunya.