Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Intinya sih...

  • Dewan Guru Besar UI menggelar rapat membahas polemik gelar doktor Bahlil yang lulus dalam waktu 1 tahun 8 bulan.
  • Investigasi dilakukan untuk menggali dugaan joki dalam penulisan disertasi Bahlil serta keterlibatan promotor doktoralnya.
  • Bahlil menepis persepsi publik tentang kuliah kilat, menyatakan bahwa ia mengikuti aturan perkuliahan UI dengan baik.

Jakarta, IDN Times - Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) menggelar rapat di Gedung Pusat Administrasi UI, Depok pada Jumat (18/10/2024). Dari nota dinas yang dibaca IDN Times, ada dua topik besar yang dibahas di dalam rapat tersebut. 

Pertama, menyangkut etika dan moral kasus Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) dan kedua, laporan perkembangan rencana webinar nilai, etika, moral masyarakat multikultural di Indonesia. Nota dinas undangan itu diteken oleh Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo. 

IDN Times mengonfirmasi undangan rapat tersebut kepada Harkristuti dan ia membenarkannya. "Benar kemarin ada rapat pada Jumat pagi. Salah satu yang dibahas soal polemik tadi itu," ujar Harkristuti ketika dihubungi melalui telepon pada Sabtu (19/10/2024). 

Ia menilai ada kejanggalan dalam proses Bahlil untuk bisa meraih gelar doktor di UI. Sebab, Bahlil bisa lulus S3 dalam waktu 1 tahun dan 8 bulan. Sementara, di waktu bersamaan, Bahlil juga merupakan pejabat publik. 

"Kami kan semuanya menjadi promotor ya. Kami tahu beratnya menjadi promotor dan promovendus (mahasiswa program doktoral). Tidak pernah ada mahasiswa yang kami bimbing yang secepat itu selesainya (program doktor)," katanya. 

Ia pun tak menampik kilatnya proses gelar doktor bagi Bahlil merupakan sejarah baru di UI. 

1. Dewan Guru Besar UI bentuk tim investigasi dengan senat akademik

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo. (Dokumentasi UI)

Lebih lanjut, Harkristuti mengatakan hasil rapat pada Jumat kemarin yaitu dilakukan investigasi untuk menggali soal polemik gelar doktor bagi Bahlil. Investigasi itu dilakukan oleh Dewan Guru Besar UI dengan Senat Akademik. Salah satu poin yang akan ditelusuri lewat investigasi tersebut adalah dugaan joki dalam penulisan disertasi. 

"Itu salah satu yang akan kami investigasi. Karena kami belum tahu kebenarannya," kata Harkristuti. 

Dugaan perjokian dalam disertasi Bahlil muncul setelah warganet menemukan nama lain dalam softcopy disertasi Bahlil. Nama tersebut diketahui dari metadata file disertasi. Warganet menemukan nama ACY dan setelah ditelusuri ternyata adalah PNS di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

Hal lain yang muncul di dalam pembahasan rapat yakni soal salah satu promtor doktoral Bahlil, Chandra Wijaya, merupakan komisaris independen PT Jasa Margar (Persero) Tbk. Ia diangkat pada 8 Februari 2023. Sedangkan, Bahlil mulai kuliah pada 13 Februari 2023. 

"Itu semua informasi, akan dikumpulkan lebih dulu. Nanti akan dicheck and recheck oleh tim," imbuhnya. 

2. Disertasi Bahlil tidak plagiasi

Bahlil Lahadalia menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).

Sementara, terkait dugaan disertasi Bahlil merupakan plagiasi dari kampus lain, Harkristuti sudah mendapatkan informasi hal tersebut tidak benar. Namun, untuk menjadi informasi yang valid, hal itu akan disampaikan oleh tim investigasi. 

"Kalau soal itu (plagiasi), enggak. Kami sudah dapat informasinya bahwa tidak benar 100 persen (mirip dengan skripsi mahasiswa lain). Itu gak benar. Tapi, nanti akan dikonfirmasi oleh tim," kata Harkristuti. 

Tim investigasi tersebut, kata Harkristuti, dipimpin oleh pengajar dari Fakultas Kedokteran, Budi Wiwieko. Hasil investigasi diharapkan bisa rampung pada akhir Oktober 2024. 

"Kami berharap akhir bulan ini (Oktober) sudah ada hasilnya," tutur dia. 

Ia mengatakan seandainya Bahlil terbukti menempuh gelar doktor tidak dengan cara semestinya, Dewan Guru Besar (DGB) akan mengambil tindak lanjut. "Nanti, tindak lanjutnya akan kami bicarakan," imbuhnya. 

3. Bahlil mengklaim ikut semua proses perkuliahan untuk dapat gelar doktor

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Dok Humas Indonesia Power Semarang)

Sementara, Bahlil menepis persepsi publik bahwa ia kuliah kilat untuk program doktoralnya. Menurutnya, semua aturan perkuliahan yang ada di UI diikuti semua. Sehingga, bila ada pertanyaan dari publik, ia menyarankan publik untuk bertanya ke UI. 

"Saya enggak tahu ya, itu urusan internal kampus, tanya aja UI," kata Bahlil di Kementerian ESDM pada Jumat kemarin. 

"Tapi saya kuliah, itu aturannya mengatakan minimal S3 itu, karena saya kan by riset minimal 4 semester dan saya sudah 4 semester. Saya kuliah datang konsultasi seminar semua ya," imbuhnya. 

Judul disertasi Bahlil yang disampaikan ke publik yaitu 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia.' Bahlil dinyatakan lulus dengan nilai cumlaude. 

Editorial Team