Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Buka Suara soal Gelar Doktor yang Jadi Polemik

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan telah mengikuti prosedur akademik untuk gelar doktoralnya, termasuk studi selama empat semester.
  • Bahlil menjalani semua tahapan akademik, hadir di kampus, mengikuti konsultasi, dan menghadiri seminar sesuai aturan yang berlaku.
  • Pihak UI memastikan gelar Bahlil memenuhi prosedur yang ada, sesuai dengan Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, angkat bicara terkait kontroversi seputar gelar doktor yang diraihnya dari Universitas Indonesia (UI). Bahlil menegaskan telah mengikuti semua prosedur akademik sesuai aturan, termasuk menempuh studi selama empat semester.

Pernyataannya itu muncul setelah banyak pihak mempertanyakan keabsahan gelarnya di media sosial, terutama karena waktu studi yang dianggap terlalu singkat.

"Saya kuliah itu, aturannya mengatakan minimal S3 itu dalam ranah saya, kan itu minimal empat semester. Saya sudah empat semester, itu saja," kata Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024).

1. Bahlil mengaku mengikuti seluruh proses perkuliahan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). (IDN Times/Trio Hamdani)

Ketua Umum Partai Golkar itu menegaskan dirinya telah menjalani semua tahapan akademik dalam proses studi doktoralnya. Selama empat semester, dia mengaku hadir di kampus, mengikuti konsultasi, serta menghadiri seminar sesuai aturan yang berlaku.

"Saya sudah empat semester, dan kuliah datang, konsultasi, seminar, semua ada itu," ujarnya.

2. UI tegaskan gelar Bahlil sudah sesuai prosedur

Bahlil Lahadalia menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).
Bahlil Lahadalia menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).

Pihak UI menjelaskan gelar Bahlil dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) telah memenuhi prosedur yang ada. Dia tercatat sebagai mahasiswa tahun akademik 2022/2023 term 2 hingga 2024/2025 term 1. 

"Sudah (sesuai prosedur). Pak Bahlil terdaftar di SKSG UI pada 2022, seperti juga disampaikan promotornya kemarin saat promosi doktor (promdok)," begitu pernyataan UI saat dikonfrimasi IDN Times, Kamis (17/10/2024).

Masa studi ini ada di Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI pada pasal 14 yang dilihat IDN Times.  Pada pasal 14 dijelaskan, program doktor dijadwalkan untuk enam semester dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya empat semester atau paling lama 10 semester.

3. Disertasi Bahlil soroti kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia

Bahlil Lahadalia menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).
Bahlil Lahadalia menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktoral di Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) pada Rabu (16/10/2024).

Disertasi Bahlil menyoroti pentingnya reformulasi kebijakan hilirisasi nikel di Indonesia untuk menciptakan keadilan dan keberlanjutan bagi masyarakat, pengusaha, dan pemerintah daerah. Dalam penelitiannya, dia menemukan hilirisasi saat menghasilkan dampak positif, khususnya bagi pemerintah pusat dan investor.

Hal itu melalui peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi, dan ekspor. Namun, Bahlil juga mengidentifikasi empat masalah utama yang perlu segera disikapi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us