Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menerima usulan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang baru. Ia menyebut, ada 245 usulan PSN yang disampaikan kepadanya. Jokowi pun meminta agar program-program yang diusulkan tersebut lebih dikaji lagi di lapangan.
Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas mengenai evaluasi PSN untuk pemulihan ekonomi nasional dampak COVID-19, yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (29/5).
Jokowi menyampaikan agar 245 usulan PSN itu betul-betul dicek di lapangan, dihitung hingga dikalkulasikan dengan rinci. Ia meminta jajarannya mengkaji lebih jauh sehingga bisa memilah mana yang prioritas dan bukan.
"Mana yang direkomendasi, dan mana yang tidak direkomendasi, prioritas penambahan proyek yang memiliki daya ungkit besar pada pemulihan ekonomi pasca-pandemik, saya kira sangat penting untuk kita dahulukan," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta semua hambatan diselesaikan dengan cepat. Pria kelahiran Solo itu menyebut, pembebasan lahan masih menjadi salah satu hambatan yang besar.
"Selesaikan secepat-cepatnya berbagai hambatan, sumbatan bagi pelaksanaan PSN di lapangan. Saya menerima laporan bahwa hambatan yang paling besar masih pada urusan pembebasan lahan," kata Jokowi.
Tak hanya itu saja, Jokowi memerintahkan agar agenda-agenda strategis yang bisa memulihkan perekonomian di tengah pandemik virus corona atau COVID-19 diutamakan. Sebab, perekonomian Indonesia sangat terdampak oleh wabah virus corona.
"Proyek Strategis Nasional yang sedang berjalan, saya minta percepatan pelaksanaan PSN yang berdampak langsung bagi penguatan ekonomi rakyat, yang berdampak langsung pada pemulihan ekonomi nasional," perintahnya.
Jokowi menyampaikan, ada beberapa PSN yang penting bagi pemerataan dan penguatan ekonomi rakyat. Mulai dari program sertifikasi tanah untuk rakyat, legalisasi lahan transmigrasi, reforma agraria perhutanan sosial, serta peremajaan perkebunan rakyat.
"Saya ingin memastikan bahwa program-program prioritas ini tetap berjalan, tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan secara ketat," instruksi Jokowi.