79 RT Masuk Zona Merah di Kota Depok, Cek Wilayahmu

Kecamatan Pancoran Mas paling tinggi RT di zona merah

Depok, IDN Times - Penularan COVID-19 di Kota Depok sudah beberapa hari ini mengalami penurunan. Bahkan, catatan Satgas Penanganan COVID-19, angka kesembuhan mengalami peningkatan, namun Kota Depok masih memiliki 79 RT zona merah yang tersebar di sembilan kecamatan.

Jumlah RT zona merah di Depok paling banyak dijumpai di Kecamatan Pancoran Mas (21 RT), Cimanggis (16 RT), dan Beji (14 RT). Sementara, Kecamatan Cipayung dan Cinere nihil RT zona merah. Penghitungan zona merah RT berdasarkan penghitungan jika ditemukan penderita COVID-19 lebih dari lima rumah.

Tidak hanya itu, seiring peningkatan angka kesembuhan di Kota Depok, turut memengaruhi angka Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit Kota Depok yang mengalami penurunan. 

Baca Juga: Terdampak COVID, Pedagang Kaki Lima Minta Perhatian dari Pemkot Depok

1. Kecamatan Pancoran Mas 21 RT

79 RT Masuk Zona Merah di Kota Depok, Cek WilayahmuIlustrasi karantina wilayah terbatas atau lockdown skala mikro. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Berdasarkan penghitungan dan data sepekan terakhir, Kecamatan Pancoran Mas memiliki 21 RT zona merah. Berikut sebaran RT di wilayah kecamatan ini:

Kelurahan Depok Jaya, RT1/1, RT4/1, RT6/4, RT7/4, RT1/5, RT3/5, RT8/6, RT4/8, RT5/9, RT1/10, RT4/10, RT5/10, RT4/13. Untuk Kelurahan Pancoran Mas yaitu RT2/2 dan RT5/4. Kelurahan Mampang RT5/1, RT6/1, RT4/2, RT3/3, RT1/9, dan RT6/12.

Selain Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan paling banyak ditemukan RT zona merah yakni Kecamatan Cimanggis 16 RT dan Kecamatan Beji 14 RT. Untuk Kecamatan Cimanggis meliputi Kelurahan Cisalak Pasar RT1/6 dan  RT5/6, Kelurahan Pasir Gunung Selatan RT7/1, RT8/1, RT11/1, RT7/2, RT3/7, RT4/7, dan RT4/9,, sedangkan Kelurahan Tugu RT2/6.

Kecamatan Beji meliputi Kelurahan Beji Timur RT2/1, RT3/1, dan RT2/2. Kelurahan Kukusan RT5/4, RT6/5, dan RT5/6, Kelurahan Kemirimuka RT1/9, RT4/12, Kelurahan Pondok Cina RT2/1, RT2/3, RT4/3, RT4/4, dan RT3/9, dan Kelurahan Tanah Baru berada di RT1/9.

2. Kecamatan Cipayung dan Cinere tidak ada RT zona merah

79 RT Masuk Zona Merah di Kota Depok, Cek WilayahmuPetugas Dishub Depok di Stasiun Depok Baru memberikan hand sanitizer kepada pengguna KRL (IDN Times/Rohman Wibowo)

Berdasarkan data sepekan RT zona merah di Kota Depok, hanya Kecamatan Cipayung dan Cinere tidak ditemukan RT zona merah. Selain itu, dua kecamatan tersebut memiliki catatan kasus aktif dan kematian paling sedikit diantara Kecamatan lainnya.

Sedangkan untuk Kecamatan enam kecamatan lainnya tidak terlalu banyak ditemukan RT zona merah. Seperti di Kecamatan Sawangan hanya terdapat di Kelurahan Kedaung meliputi RT2/3, RT1/4, RT1/6, RT2/6, RT3/6, RT1/2, dan RT/5. Untuk Kelurahan Bedahan yakni RT1/1 dan RT1/5.

3. BOR di Kota Depok mengalami penurunan

79 RT Masuk Zona Merah di Kota Depok, Cek WilayahmuIlustrasi. ANTARA FOTO/Fauzan

Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, BOR rumah sakit yang menangani pasien virus corona di Kota Depok mengalami penurunan. Catatan pada 9 Agustus 2021, BOR ICU mencapai 75,36 persen dan BOR isolasi mencapai 44,99 persen.

Sementara, kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk ICU COVID-19 sebanyak 34 tempat tidur dan Isolasi sebanyak 598 tempat tidur. Sedangkan tempat tidur yang terpakai untuk ICU sebanyak 104 tempat tidur dan isolasi 489 tempat tidur. 

4. Kasus aktif tertinggi ditemukan di Kota Depok

79 RT Masuk Zona Merah di Kota Depok, Cek WilayahmuTim gabungan Polres Metro Depok bersama Kodim 0508/Depok dan Pemerintah Kota Depok melakukan penyekatan di Jalan Raya Margonda. (IDNTimes/Dicky)

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Profesor Wiku Adisasmito, sempat menyebutkan ada lima kota atau kabupaten yang memiliki kasus aktif tertinggi di Indonesia. Berdasarkan data dari Satgas, kasus aktif tertinggi ditemukan di Kota Depok yakni mencapai 27.389 kasus aktif, menggambarkan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri. 

"Empat kota lainnya (yang memiliki kasus aktif yang tinggi) yakni Bekasi dengan 22.674 kasus aktif, Kota Bandung dengan jumlah 15.151 kasus aktif, Kabupaten Bantul dengan jumlah 14.760 kasus aktif dan Kota Tangerang Selatan dengan jumlah 11.180 kasus aktif," kata Wiku ketika memberikan keterangan pers secara daring dan disaksikan di kanal YouTube BNPB, Kamis (5/8/2021). 

Wiku juga menyayangkan karena jumlah kasus aktif di Indonesia masih tergolong tinggi yakni 518.310. Dalam catatan Satgas, lebih dari separuh provinsi di Indonesia memiliki kabupaten atau kota yang memiliki lebih dari 2.300 kasus aktif.

"Padahal, pada akhir Mei lalu, sebelum lonjakan kasus terjadi, jumlah kasus aktif di kabupaten atau kota ini berkisar 400 - 1.000 kasus saja," tutur Wiku. 

Ia menyebutkan meski mayoritas kasus aktif masih ditemukan di wilayah Pulau Jawa dan Bali, tetapi area di luar kedua pulau tersebut juga banyak menyumbang kasus aktif COVID-19 di tingkat nasional. 

Kendati, Satgas COVID-19 Kota Depok membantah pernyataan Profesor Wiku. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan data yang dirilis Juru Bicara Satgas Pusat tidak tepat. Ia bahkan menyebut data yang ada di daerah dengan di Satgas COVID-19 pusat memiliki selisih yang jauh.

"Satgas pusat kurang peka dengan gap data yang semakin tinggi," ujar Dadang, Depok, Jumat (6/8/2021). 

Ia pun merinci perbedaan data antara yang dimiliki daerah dengan data Satgas COVID-19 Pusat per 5 Agustus 2021. Satgas Depok mencatat total ada 92.509 kasus konfirmasi COVID-19, sedangkan Satgas COVID-19 Pusat mencatat 85.332 kasus. Terdapat perbedaan 7.177 kasus.

Untuk angka kasus aktif COVID-19, Satgas Depok mendata ada 9.519 kasus, sedangkan Satgas Pusat merilis ada 26.932 kasus. Sehingga terjadi perbedaan data kasus aktif COVID-19 sebanyak 17.413 kasus.

Sedangkan, angka kesembuhan yang dimiliki Kota Depok yakni sebanyak 81.198 kasus. Namun Satgas COVID-19 Pusat hanya mencatat sebanyak 57.231 kasus, sehingga selisih data mencapai 23.967 kasus.

Untuk jumlah pasien yang meninggal dunia yang tercatat dari Satgas Depok sebanyak 1.792 kasus, sedangkan Satgas Pusat sebanyak 1.169 kasus. Artinya terjadi selisih angka sebanyak 623 kasus.

Baca Juga: Kasus Aktif COVID-19 Kota Depok Turun, Meninggal 13 Orang 

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya