Pasokan Tersendat, Oksigen Medis di Kota Depok Langka

Kejari Depok turunkan tim lakukan penelusuran

Depok, IDN Times - Oksigen medis banyak dibutuhkan pasien COVID-19 di tengah pandemik sekarang ini, tak terkecuali warga Kota Depok, Jawa Barat. Namun ketersediaan oksigen medis di kota belimbing ini mengalami kelangkaan, sehingga warga kesulitan mendapatkan oksigen medis.

Salah seorang warga Kecamatan Sawangan, Fitri Hasanah, mengatakan, kelangkaan oksigen medis sudah terjadi selama dua pekan. Bahkan, ia harus mencari di beberapa tempat penjual oksigen namun selalu kehabisan karena banyaknya warga yang membutuhkan oksigen.

"Keluarga saya ada yang sakit dan membutuhkan oksigen, tapi sudah saya cari ke beberapa tempat selalu habis," ujar Fitri, Depok, Rabu (14/7/2021).

Baca Juga: 40 Ribu Konsentrator Oksigen Impor Bakal Disebar ke Perumahan

1. Kejari Depok turunkan tim cek ketersediaan oksigen

Pasokan Tersendat, Oksigen Medis di Kota Depok LangkaAnggota bidang intelejen Kejari Kota Depok melakukan penelusuran ke penjual oksigen di Kota Depok. (Istimewa)

Sementara, Kasi Intel Kejari Kota Depok Herlangga Wisnu Murdianto mengatakan, pihaknya menerima laporan warga terkait kelangkaan oksigen medis di Kota Depok. Usai mendapatkan laporan tersebut, pihaknya menurunkan tim untuk menelusuri kelangkaan tersebut.

"Terdapat sejumlah tempat kami datangi untuk mencari informasi penyebab kelangkaan oksigen medis," ucap dia.

Herlangga mengungkapkan, dari tiga toko penyedia oksigen medis, dua toko menutup sementara pelayanan karena tidak mendapatkan pasokan dari supplier. Sedangkan toko yang masih membuka pelayanan, terjadi antrean dikarenakan banyak warga yang membutuhkan oksigen medis.

"Ternyata memang toko penyedia belum mendapatkan pasokan oksigen dari supplier-nya," ujar dia.

2. Ketersediaan obat penanganan COVID-19 mengalami keterbatasan

Pasokan Tersendat, Oksigen Medis di Kota Depok LangkaSalah satu pengumuman ketersediaan obat yang kosong terpasang di salah satu apotik di Kota Depok. (Istimewa)

Herlangga menuturkan, selain ketersediaan oksigen, Kejari Kota Depok tidak luput memantau ketersediaan obat untuk pasien COVID-19. Bahkan, sejumlah apotek ditemukan mengalami kekurangan stok obat karena belum mendapatkan pasokan.

"Ada beberapa apotek yang mengaku belum mendapatkan obat sejak tiga hari belakangan," tutur dia.

Herlangga mengimbau apabila masyarakat menemukan adanya oknum maupun penjual yang menimbun oksigen medis, Kejari Depok meminta warga segera melaporkan. Kejari akan melakukan penelusuran sesuai aduan warga dan apabila terbukti, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan proses hukum.

"Apabila ditemukan tindak pidana akan kami upayakan temuan tersebut melalui jalur hukum," kata dia.

3. RSUD Depok upayakan ketersediaan oksigen medis

Pasokan Tersendat, Oksigen Medis di Kota Depok LangkaTampak muka RSUD Depok (Dok. RSUD Depok)

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok berusaha memenuhi kebutuhan oksigen medis untuk pasien COVID-19. Upaya tersebut dilakukan dengan meminta ke Provinsi Jawa  Barat melalui posko oksigen dan mendatangi distributor besar.

"Kami mendatangi filling station atau distributor besar yang berada di wilayah Cikarang, Serang, hingga Narogong," ujar Dirut RSUD Depok, Devi Mayori.

Devi menuturkan, dalam sehari kebutuhan oksigen medis di RSUD Kota Depok mencapai 16 tabung berukuran enam meter kubik, dan 12 tabung Vessel Gas Liquid (VGL) berukuran 150 liter.

Kebutuhan oksigen medis untuk pasien yang dirawat dinilai bervariasi, dan hal itu perlu dilihat dari tingkat kadar saturasi yang dimiliki pasien COVID-19.

"Oksigen kami berikan kepada pasien yang membutuhkan, karena untuk stok ketersediaan oksigen yang ada saat ini masih kejar-kejaran," tutup Devi. 

Baca Juga: Bantuan Oksigen dari Singapura Tiba di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya