Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?

Kondisi sampah di Depok sudah memprihatinkan

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok kembali mengalami kendala dalam pembuangan sampah akhir. Rencanya, Pemerintah Kota Depok akan membuang sampah ke Tempat Pembuangan dan Pemprosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, namun tidak kunjung terealisasi.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, mengatakan belum dapat beroperasinya TPPAS Lulut Nambo, membuat pihaknya bergerak untuk mendatangi lokasi tersebut. Pempkot Depok ingin mengetahui secara pasti tertundanya pengoperasian TPPAS Lulut Nambo yang berada di Kabupaten Bogor itu.

"Sebelumnya bisa beroperasi pada bulan lalu, namun pada kenyataannya belum, sehingga kami datangi ke Nambo," ujar Imam, Depok, Jumat (15/4/2022). 

Baca Juga: KLHK: Selain Kantong Plastik, Sampah Kaca Juga Paling Banyak di Laut

1. Konflik perang menjadi alasan penundaan operasional Nambo

Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono. (IDNTimes/Dicky)

Saat mendatangi lokasi tersebut, Pemkot Depok bertemu dengan PT JBL dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. Pada pertemuan tersebut, Pemkot Depok mendapatkan penjelasan terkait alasan penundaan pengoperasioan TPPAS Lulut Nambo.

"Ada sejumlah persoalan yang menjadikan alasan pengunduran pengoperasian Nambo," ucap Imam.

Imam membeberkan, alasannya yakni pengadaan mesin pengoperasian yang terkendala akibat konflik Rusia dan Ukraina. Selain itu, faktor intensitas hujan yang tinggi menyebabkan infrastruktur TPPAS Lulut Nambo mengalami kendala.

"Akibat perang Rusia dengan Ukraina tertundanya kedatangan mesin pengadaan buat pengolahan sampah menjadi RDF," jelasnya. 

2. Pemkot Depok dijanjikan pengoperasian pada akhir Mei mendatang

Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?Ilustrasi sampah plastik (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Imam mengungkapkan, PT. JBL dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, meyakinkan Pemkot Depok pengoperasian TPPAS Lulut Nambo dapat digunakan pada akhir Mei 2022. Pengoperasian tersebut setelah diresmikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

"Mudah-mudahan di akhir Mei 2022 sudah bisa diresmikan dan kita Pemerintah Depok bisa membuang sampah ke sana," ungkapnya.

3. Depok hasilkan sampah 100 ton per hari

Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?Ilustrasi tempat sampah (Dok.IDN Times/Istimewa)

Imam menuturkan, kondisi sampah di Kota Depok dinilai sudah masuk kategori darurat. Mengingat, Depok dapat menghasilkan sampah 100 ton per hari yang dibuang ke TPA Cipayung.

"Untuk mengurangi beban sampah, kami meminta masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah," tutur Imam.

Baca Juga: Depok Rayakan Hari Jadi ke-23, Pengusaha Ritel Diminta Beri Diskon

4. Pemkot Depok berencana gunakan Bantargebang

Pembuangan Sampah Depok Terganggu Akibat Ukraina-Rusia, Kok Bisa?TPA Bantargebang (IDN Times/Humas Pemprov DKI Jakarta)

Imam mengatakan, Pemkot Depok mengancam akan menggunakan tempat pengelolaan sampah di wilayah lain, yakni Bantargebang. Hal itu dilakukan jika penggunaan TPPAS Lulut Nambo mengalami pengunduran pengoperasian kembali nantinya.

"Saya sudah ngancam, bagaimana kalau kita jual saja ke tempat pembuangan umum Bantargebang," kata dia.

Pemkot Depok berencana melakukan komunikasi dengan Pemerintah DKI Jakarta. Namun upaya tersebut sebagai pilihan terakhir, apabila TPPAS Lulut Nambo tidak kunjung beroperasi.

"Bayangkan saja kita sudah nunggu dari 2017, bahkan terakhir Maret tahun ini, tapi ternyata belum juga beroperasi," tutup Imam.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya