Satgas: Lonjakan Kasus COVID-19 di Depok Paling Banyak dari PTM

Sehari mencapai 105 kasus COVID-19 terkonfirmasi

Depok, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok telah menelusuri penyebab lonjakan kasus harian di Depok. Hasilnya, kasus meningkat dipicu dari penularan antarsiswa yang mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan pihaknya telah berusaha melakukan penekanan penularan kasus. Namun beberapa hari lalu terjadi lonjakan kasus.

"Biasanya penularan COVID-19 tidak mencapai lebih dari 20 kasus, minimal 10 kasus, tapi hari kemarin mencapai 105 kasus," ujar Dadang, Depok, Jumat (19/11/2021).

Baca Juga: Kabar Baik, 29 Kelurahan di Depok Catatkan Nol Kasus COVID-19

1. Penularan kasus didominasi antarsiswa

Satgas: Lonjakan Kasus COVID-19 di Depok Paling Banyak dari PTMJuru bicara Satgas Kota Depok, Dadang Wihana saat di temui di Polrestro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Dadang menjelaskan, untuk menangani peningkatan kasus COVID-19, telah dilakukan testing dan tracing dari Puskesmas. Hasilnya, diketahui penularan kasus terkonfirmasi positif berasal dari antarsiswa.

"Jadi dari 105 kasus terkonfirmasi paling banyak penularannya dari antarsiswa," ungkap dia. 

Meningkatnya kasus antarsiswa secara tidak langsung mendorong untuk menghentikan sementara PTMT di sekolah. Siswa telah diarahkan mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah.

"Untuk sementara PTMT dihentikan di satu kecamatan," ucap Dadang.

2. PTMT di Kecamatan Pancoran Mas dihentikan

Satgas: Lonjakan Kasus COVID-19 di Depok Paling Banyak dari PTMSejumlah siswa mengikuti PTMPT di SDN 1 Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Dadang menuturkan, Kecamatan Pancoran Mas paling banyak ditemukan kasus penularan antarsiswa saat mengikuti PTMT. Hal itulah yang menyebabkan terjadi klaster PTMT, sehingga di Kecamatan Pancoran Mas dihentikan sementara kegiatan PTMT.

"Kasus penularannya terjadi mulai dari jenjang SD, SMP, sampai MTs, sehingga (PTMT) dihentikan sementara," tutur dia.

Dadang menyebutkan, untuk siswa yang belum mengikuti vaksinasi di luar Kecamatan Pancoran Mas, diimbau tidak mengikuti PTMT. Sebelumnya, pelaksanaan PTMT telah memenuhi standar operasional prosedur (SOP).

"Sebelumnya SOP sudah dijalankan pada pelaksanaan PTMT," ucap dia.

3. Wali Kota Depok keluarkan surat edaran penghentian PTMT

Satgas: Lonjakan Kasus COVID-19 di Depok Paling Banyak dari PTMWali Kota Depok, Mohammad Idris melakukan peninjauan di RS UI. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan penghentian sementara PTMT berdasarkan Perwal Nomor 66 Tahun 2021, tentang Pedoman Penyelenggaraan PTMT di Masa Pandemik COVID-19. Memperhatikan peningkatan jumlah kasus COVID-19, maka dilakukan mitigasi dan penghentian sementara PTMT.

"Penghentian sementara PTMT dikeluarkan melalui Surat Edaran Nomor 8.02/648/Satgas/2021, tentang Penghentian Sementara Secara Terbatas pada Penyelenggaraan PTMT," ujar Idris, Depok, Kamis (18/11/2021).

Idris menuturkan penghentian sementara PTMT di Pancoran Mas dilaksanakan selama 10 hari mulai 19 November hingga 29 November 2021. Nantinya, Pemerintah Kota Depok akan memberikan informasi kembali terkait pelaksanaan PTMT.

Selama masa penghentian sementara, Idris mengimbau setiap satuan pendidikan melakukan pengecekan protokol kesehatan. Penyelenggara PTMT, menurut dia, perlu melakukan evaluasi untuk mencegah terjadinya kembali temuan kasus COVID-19.

Penghentian sementara PTMT dilakukan secara terbatas dengan memperhatikan petunjuk dari Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok. Idris meminta satuan pendidikan dapat melakukan konsolidasi dengan Dinas Pendidikan Kota Depok terkait pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan.

"Satuan pendidikan dapat mengimplementasi surat edaran ini dan memberikan laporan kepada Wali Kota Depok," kata Idris.

Baca Juga: Pemkot Depok Setop PTM di Pancoran Mas buat Cegah Klaster COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya