Selama Ramadan Terjadi 63 Tawuran di Depok, 367 Orang Ditangkap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Depok, IDN Times - Polres Metro Depok mengagalkan dan menangkap remaja yang terlibat tawuran selama Ramadan di Kota Depok. Ratusan remaja yang terlibat tawuran dari puluhan peristiwa tawuran berhasil diringkus Polres Metro Depok.
Kapolres Metro Depok, Kombes Ahmad Fuady, mengatakan aksi tawuran di Kota Depok mengalami peningkatan selama Ramadan. Padahal, sebelum Ramadan minim ditemukan tawuran remaja yang masih berstatus pelajar itu.
"Tawuran meningkat terjadi selama Ramadan, pada bulan sebelumnya tidak terjadi," ujar Fuady kepada IDN Times, Jumat (14/4/2023).
Baca Juga: Walkot Ungkap Tawuran Remaja di Depok karena Faktor Provokasi Alumni
1. Sebanyak 23 kelompok ditangkap dari 63 aksi tawuran
Ahmad Fuady menuturkan, Polres Metro Depok melakukan operasi bersama Kodim 0508/Depok serta unsur Pamswakarsa dan masyarakat peduli terhadap perilaku remaja.
Selama 23 Maret hingga 14 April 2023, pelaku tawuran yang diringkus Polres Metro Depok maupun tiap Polsek mencapai 367 orang.
"Ada 63 kali kejadian tawuran di Kota Depok yang berasil diamankan maupun digagalkan Polres Metro Depok," tutur Fuad.
Dari 63 aksi tersebut, setelah diklasifikasi kembali terdapat 23 kelompok atau geng dan memiliki media sosial. Kelompok yang berhasil diamankan yakni kelompok original, poncol, gangster batu, dan kelompok lainnya.
"Jadi kelompok mereka ini memiliki media sosial, dan mereka berstatus dari kalangan pelajar," terang Fuady.
2. Sebanyak 141 pelaku tawuran berasal dari kalangan pelajar
Editor’s picks
Fuady mengungkapkan, setelah dilakukan pengamanan terhadap pelaku tawuran, para pelaku diketahui berasal dari berbagai sekolah dan jenjang. Namun yang paling banyak ditangkap berasal dari SMA, SMK, dan SMP.
"Dari kalangan pelajar ada 141 orang, dan mereka berusia 16 sampai 19 tahun," ungkap dia.
Para pelaku tawuran saat melakukan aksinya menggunakan senjata tajam mulai dari celurit, pedang, samurai, golok, hingga gunting. Sebanyak 16 celurit, tiga samurai dan pedang, dan dua stik golf berhasil diamankan untuk dijadikan barang bukti.
"Kami pun turut mengamankan sarung yang sudah dimodifikasi untuk dijadikan perang sarung, sarung itu dibuat menyerupai pecut, berisi kawat hingga batu," tegas Fuady.
3. Kecamatan Pancoran Mas paling rawan tawuran selama Ramadan
Fuady menjelaskan, Polres Metro Depok telah melakukan titik rawan tawuran di wilayah Kota Depok maupun wilayah hukum Polres Metro Depok. Wilayah rawan tawuran yakni di Kecamatan Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis, Bojonggede, dan Cinere.
"Paling banyak Pancoran Mas itu ada 13 titik lokasi rawan tawuran," jelas dia.
Dari pengamanan pelaku tawuran di Kota Depok, Polres Metro Depok memberikan tindak pidana terhadap empat kasus aksi tawuran. Tindakan pemberian pidana dikarenakan aksi yang dilakukan para pelaku menyebabkan korban mengalami luka berat.
"Sebanyak empat kasus kita pidanakan dari Polsek Sukmajaya sebanyak satu laporan dengan dua tersangka, Cinere dua laporan dengan dua tersangka, dan Bojongsari satu laporan dengan empat tersangka," tutup Fuady.