Selain teknologi terkini, PHR juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk operasional Blok Rokan. Kegiatan tersebut antara la pengaturan jadwal perawatan ulang (workover) sumur secara otomatis, perencanaan pergerakan rig yang lebih optimal dan efisien, identifikasi kinerja pompa yang sudah tidak optimal, analisis dan pengukuran aliran minyak agar produksi optimal, serta pemantauan jarak jauh dan saling terintegrasi untuk kondisi tekanan fluida di dalam sumur minyak.
Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin mengatakan, melalui DICE, jika terdapat kendala di lapangan, tim-tim terkait dapat langsung berdiskusi untuk mencari solusi terbaik. Hal ini merupakan salah satu wujud semangat Go Collaborative Pertamina untuk mencapai operasi hulu migas yang produktif dan efisien.
"Fasilitas Digital & Innovation Center ini sangat mendukung rencana kerja masif dan agresif di WK Rokan, termasuk program pengeboran 400 hingga 500 sumur pada tahun ini,” ujar Jaffee.