507 Nakes Meninggal, Menkes: Kita Maksimalkan Perlindungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, turut berduka cita atas kematian 507 tenaga kesehatan (nakes) di tengah pandemik COVID-19.
"Tenaga kesehatan ini adalah garda terdepan dari peperangan kita melawan pandemik COVID-19, kami akan memastikan bahwa pemerintah melakukan segala sesuatu untuk memastikan perlindungan bagi tenaga kesehatan kita lebih baik," kata Menteri Budi Gunadi, Selasa (29/12/2020).
1. Budi menekankan pentingnya asupan gizi dan perlindungan nakes
Kementerian Kesehatan sendiri telah menyediakan anggaran bagi Rumah Sakit untuk pengadaan obat, alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri, obat-obatan juga telah disalurkan kepada 34 dinas kesehatan provinsi dan 852 rumah sakit. Berdasarkan perhitungan, persediaan obat-obatan saat ini masih cukup untuk kebutuhan 3 bulan ke depan.
Budi juga menekankan pentingnya untuk memastikan seluruh nakes terlindungi dan tertangani dengan baik, mulai dari asupan gizi sampai memastikan nakes tidak kelelahan.
“Tenaga kesehatan adalah garda terdepan yang saya ingin pastikan kita maksimalkan perlindungan yang bisa kita berikan kepada mereka. Menurut saya sudah terlalu banyak kita kehilangan tenaga kesehatan dan adalah kewajiban kita untuk melindungi mereka,” kata Menteri Budi.
Baca Juga: Ini Tanggapan Menkes Budi soal Varian Baru COVID-19 dari Inggris
2. Jumlah kematian nakes terbanyak pada Desember 2020
Berdasarkan catatan LaporCOVID-19 sampai 28 Desember 2020, total sudah ada 507 nakes dari 29 provinsi di Indonesia yang gugur karena COVID-19.
Bahkan, pada Desember ada 96 nakes meninggal, jumlah ini merupakan angka kematian nakes tertinggi dalam sebulan selama pandemik terjadi.
3. Daftar rincian 507 tenaga kesehatan yamg gugur
Adapun rincian 507 tenaga kesehatan yang meninggal dilansir dari LaporCOVID-19 sebagai berikut:
Dokter: 228 orang
Perawat: 167 orang
Bidan: 68 orang
Dokter gigi: 13 orang
Ahli teknologi lab medik: 10 orang
Apoteker: 6 orang
Rekam radiologi: 4 orang
Terapis gigi: 2 orang
Sopir ambulans: 2 orang
Tenaga farmasi: 1 orang
Elektromedik: 1 orang
Sanitarian: 1 orang
Tenaga kesehatan lainnya: 4 orang
Baca Juga: Seorang Dosen UB Malang Meninggal Dunia karena COVID-19