7 Kasus Varian COVID-19  BF.7 Ditemukan di Jakarta

Subvarian Omicron BF.7 jadi biang kerok lonjakan di China

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan saat ini tujuh dari 15 kasus Omicron Subvarian BF.7 di Indonesia berada di DKI Jakarta.

Diketahui subvarian baru dari Omicron, BF.7 merupakan pemicu lonjakan kasus COVID-19 di China saat ini.

"Saat ini kita monitor perkembangannya sementara pengawasan pintu masuk diperketat dan monitor surveilans genomik," ujar Nadia dalam pesan yang diterima IDN Times, Jumat (30/12/2022).

1. Lima pasien berdomisili di DKI Jakarta

7 Kasus Varian COVID-19  BF.7 Ditemukan di JakartaIlustrasi -- Petugas memberi arahan kepada sejumpah pasien COVID-19 sebelum berangkat ke Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran dari Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, Senin (19/10/2020) (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila, menerangkan Dinas Kesehatan baru mendapatkan informasi tujuh kasus varian baru tersebut pada Kamis (29/12/2022) malam.

"Sebanyak lima pasien domisili Jakarta, dua di luar DKI Jakarta dan sudah diteruskan ke dinas kesehatan setempat," katanya.

Baca Juga: Data Lengkap Sebaran Kasus COVID-19 di Indonesia per 29 Desember 2022

2. Pasien tidak ada riwayat bepergian ke luar negeri

7 Kasus Varian COVID-19  BF.7 Ditemukan di JakartaAktivitas selama Mudik Lebaran 2022 di Bandara Soekarno-Hatta. (dok. Angkasa Pura II)

Dia merinci lima pasien yang tinggal di DKI Jakarta berjenis kelamin tiga laki-laki dan 2 perempuan dengan rentang usia 30 sampai 63 tahun.

"Periode positif PCR pada Oktober sampai 12 November 2022 dan tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri atau luar kota," katanya.

3. Dinkes DKI gencarkan pemeriksaan WGS

7 Kasus Varian COVID-19  BF.7 Ditemukan di JakartaIlustrasi laboratorium (ANTARA FOTO/Moch Asim)

Ngabila menambahkan upaya yang dilakukan saat ini dengan menggencarkan surveilans whole genome sequencing (WGS) pada kasus positif Jakarta yang dilakukan di Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan IMERI FKUI. 

"Dengan surveilans WGS kita dapat memprediksi kemungkinan dominansi untuk estimasi puncak kasus dan penurunan kasus," imbuhnya.

Baca Juga: [LINIMASA-6] Perkembangan Terkini Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya