70 Persen Perempuan RI Idap Kanker Serviks, Sudah Masuk Stadium lanjut
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengatakan salah satu cara untuk mengatasi masalah kanker serviks di Indonesia adalah dengan melakukan skrining sedini mungkin.
“Salah satu penyebab kematian tertinggi untuk kanker wanita di Indonesia adalah kanker serviks. Skrining kanker serviks sebagai salah satu modalitas utama untuk menanggulangi tingginya angka kematian kanker serviks di Indonesia,” ujar Dante dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/2/2024).
1. 70 persen perempuan terdiagnosis kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut
Dante mengatakan kanker serviks merupakan kanker kedua yang paling umum terjadi pada perempuan di Indonesia. Namun, 70 persen perempuan terdiagnosis kanker serviks sudah memasuki stadium lanjut.
"Padahal, pengobatan pada stadium ini menjadi kurang efektif. Akibatnya, 50 persen perempuan yang terdiagnosis kanker serviks meninggal dunia karena penyakit tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: 39 Puskesmas Sediakan Layanan Pemeriksaan Kanker Serviks Gratis
2. Vaksinasi HPV kepada anak-anak perempuan usia sekolah
Editor’s picks
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan sejumlah strategi untuk mengatasi masalah kanker serviks di Indonesia antara lain vaksinasi HPV kepada anak-anak perempuan usia sekolah dan melakukan skrining deteksi kanker serviks sedini mungkin untuk perempuan-perempuan Indonesia.
"Bahkan, pemerintah sudah melakukan pilot project vaksinasi HPV gratis di sekolah-sekolah di Jakarta. Pemerintah juga sudah melakukan treatment atau perawatan yang adekuat untuk kanker serviks di Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Yeni Trimulyani: Sembuh dari Kanker Serviks dengan Meditasi
3. Prioritas skrining kanker serviks 75 persen dari seluruh perempuan usia 30 sampai 69 tahun
Selanjutnya, Kementerian Kesehatan mengembangkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Pemberantasan Kanker Serviks untuk Indonesia (2023-2030). Visi masa depan rencana aksi ini, yakni membuat kanker serviks sebagai penyakit masa lalu, serta setiap perempuan pada semua demografi sosial ekonomi dapat hidup sehat dan bebas dari ancaman kanker serviks.
"Prioritas pada rencana aksi nasional adalah skrining kanker serviks, dengan target menskrining 75 persen dari seluruh perempuan berusia 30 sampai 69 tahun. Skrining ini menggunakan metode pemeriksaan DNA HPV yang memiliki kualitas yang terjamin," imbuhnya.