Alasan Profesor Kumba Mundur dari Jabatan Dekan Usai Diduga Plagiat

Kumba tidak lagi menjabat sebagai dekan Unas

Jakarta, IDN Times - Profesor Kumba Digdowiseiso resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Nasional (Unas) Jakarta, sebagai pertanggungjawaban akademis setelah diduga terlibat kasus plagiat.

“Pengunduran diri saya ini merupakan bentuk pertanggungjawaban akademis saya kepada Rektor Unas dan sivitas akademika, agar tidak membebani kampus dalam melakukan investigasi terhadap persoalan yang sedang saya hadapi," katanya dalam keterangan dikutip dari ANTARA, Minggu (21/4/2024).

Baca Juga: Dekan Kumba Diduga Lakukan Plagiat, Unas Tindak Tegas jika Terbukti

1. Bentuk pertanggungjawaban Kumba

Alasan Profesor Kumba Mundur dari Jabatan Dekan Usai Diduga PlagiatKumba Digdowiseiso/dok Unas

Pengunduran diri Kumba merupakan bentuk pertanggungjawaban akademis, setelah dituding mencatut nama dosen Universiti Malaysia Terengganu (UMT) dalam publikasi ilmiahnya.

Seperti diketahui, Kumba dituding mencantumkan nama orang lain dalam publikasi ilmiah seperti dituliskan media retractionwatch.com pada 11 April 2021.

2. Kumba siap jalani proses tuduhan

Alasan Profesor Kumba Mundur dari Jabatan Dekan Usai Diduga PlagiatInstagram Story Unas/dok Unas

Meski demikian, Kumba menegaskan, tuduhan terhadap dirinya tidak benar dan tidak memiliki dasar, yang bahkan terdapat kesan menjatuhkan nama baik dirinya serta bersifat character assasination.

Kumba mengaku sangat menjunjung tinggi integritas akademis, sehingga ia bersedia dan siap menjalani proses terkait dengan tuduhan, dugaan, dan fitnah yang ditujukan kepada dirinya.

3. Kumba diduga catut nama sejumlah dosen tanpa izin

Alasan Profesor Kumba Mundur dari Jabatan Dekan Usai Diduga Plagiatgraduate (pexels.com/emilyranquist)

Mengutip laporan dari retractionwatch.com, pada awal tahun, sejumlah dosen di UMT mendapatkan laporan bahwa nama mereka muncul di daftar nama penulis di makalah Kumba.

"Rekan (dosen) tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya untuk cerita ini. Saat sedang mencari di Google Scholar dan menyadari bahwa nama mereka, dan banyak nama lain dari departemen mereka, berulang kali muncul di samping nama penulis yang tidak mereka kenal: Kumba Digdowiseiso, dekan fakultas ekonomi dan bisnis di Universitas Nasional di Jakarta, Indonesia," tulisnya dilansir dari retractionwatch.com, Jumat (12/4/2024).

Salah satu profesor keuangan dari UMT, Safwan Mohd Nor, mengaku marah saat mengetahui namanya digunakan di makalah tanpa izin.

"Kami bahkan tidak tahu siapa orang ini," katanya.

Nor menerima byline yang tidak diinginkan pada empat makalah yang diterbitkan di jurnal yang tidak diindeks oleh Web of Science Clarivate. Para editor jurnal tersebut belum menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

"Sepertinya ini seperti penipuan atau jurnal predator," kata Nor kepada Retraction Watch.

Nor mengatakan, setidaknya 24 staf di universitas telah ditambahkan ke dalam daftar penulis di makalah tersebut.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya