COVID-19 Tembus 1 Juta Kasus, Menkes Budi: Saatnya Kita Berduka
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Angka kasus positif COVID-19 di Indonesia sudah menembus 1.012.350 orang. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan terdapat penambahan 13.094 dinyatakan positif terpapar virus corona per Selasa (26/1/2020).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, angka 1 juta kasus memberikan makna dan momen tertentu.
"Angka ini memiliki makna dua hal yang harus kita sadari. Angka ini membuat kita harus merenung dan ada dua momen penting yang harus kita sadari," ujar Budi dalam konferensi pers yang dipantau youtube sekretariat presiden, Selasa (26/1/2021).
1. Saatnya Indonesia berduka
Budi menerangkan, momen pertama yakni lebih dari 600 tenaga kesehatan telah gugur melawan pandemik COVID-19. Selain itu, teman, kerabat bahkan sebagian keluarga yang telah meninggalkan dunia.
"Ini saatnya kita berduka, ada banyak saudara-saudara kita yang meninggal. Momen pertama yang harus kita lalui bahwa harus ada rasa duka yang mendalam dari pemerintah dari seluruh rakyat Indonesia atas angka ini," ujar pria berusia 56 tahun itu.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sumut Sebut Program J3K Penting untuk Cegah COVID-19
2. Yuk kerja keras tegakan protokol kesehatan
Momen kedua, kata Budi, dengan jumlah kasus yang banyak mengingatkan masyarakat agar lebih sadar terhadap bahaya pandemik. Hal itu dilakukan agar pengorbanan tenaga kesehatan tidak sia-sia.
"Angka satu juta ini memberikan satu indikasi, bahwa seluruh rakyat Indonesia harus bersama-sama dengan pemerintah bekerja bersama-sama, untuk mengatasi pandemik dengan lebih keras, yang kita teruskan lebih keras lagi," ungkapnya.
3. Pemerintah dan masyarakat harus kerja keras
Budi kembali mengingatkan, angka 1 juta kasus menjadi momen berduka serta harus bekerja keras dengan memastikan disiplin protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.
"Ini sangat susah dan ini tidak bisa dilakukan seorang diri, oleh pemerintah tanpa bersama-sama rakyat seluruh komponen bangsa membangun gerakan disiplin ini," ujar dia.
Baca Juga: Gejala Baru COVID-19, Apa Itu COVID Tongue?