Duh 1,7 Juta Anak Belum Imunisasi, IDAI: KLB Polio Sangat Serius
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso, menilai Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio merupakan puncak gunung es dan sesuatu yang sangat serius di tengah pandemik.
"Ada 1,7 anak yang tidak diimunisasi lengkap, dan ini sekarang ada laporan kembali polio, difteri, tetanus, campak, dengan kondisi yang cukup berat," ujar Piprim di sela kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan IDAI di Hotel Shangrilla, Minggu (20/11/2022).
1. Cakupan imunisasi selama pandemik rendah
Piprim menerangkan, cakupan vaksinasi pada Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) dua tahun terakhir mengalami penurunan signifikan dan tidak sesuai target.
"Imunisasi rutin hanya capai 84 persen dari target 93 persen, bahkan cakupan ada yang hanya 34 persen," katanya.
2. Sejumlah provinsi juga laporkan kasus difteri dan rubella
Padahal, lanjut Piprim, cakupan imunisasi untuk penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin idealnya di atas 60 persen, bila tidak maka diprediksi akan muncul penyakit tersebut, contohnya polio.
"Ada 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri ada 25 peningkatan provinsi yang melaporkan kasus rubella. Ini sangat serius," katanya.
3. Pemerintah daerah belum optimalkam imunisasi
Editor’s picks
Menurut Piprim, sebenarnya penanganan penyakit ini sudah ada bahkan vaksin ini gratis, tetapi pemerintah daerah tidak memakai dengan optimal.
"Ini tantangan kita ke depan, sehingga ini juga perlu kerjasama lintas sektor, baik Kemendagri, termasuk ulama yang edukasi masyarakat soal pentingnya imunisasi," katanya.
4. Kemenkes temukan satu kasus polio di Aceh
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) buka suara atas ditemukannya 1 kasus polio tipe 2 di Kabupaten Pidi, Provinsi Aceh, sehingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Indonesia menjadi negara ke-16 yang masih melaporkan kasus poliovirus tipe 2 per 15 November 2022.
"Kita tahun ini 1 (kasus) melaporkan dari Aceh, jadi negara ke-16, dan setiap penemuan 1 kasus Polio itu merupakan suatu kejadian luar biasa, jadi masuk di KLB," kata Direktur Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers virtual, Sabtu (19/11/2022).
Baca Juga: Indonesia KLB Polio, IDAI: Program BIAN Pemerintah Gagal!
5. Sebanyak 415 kabupaten-kota berisiko tinggi polio
Maxi menerangkan sebanyak 415 Kabupaten/Kota di 30 provinsi di Indonesia masuk dalam kriteria risiko tinggi polio karena rendahnya imunisasi, termasuk Aceh. Untuk itu Pemerintah gencarkan upaya Imunisasi.
“Kalau lihat cakupan oral polio virus OPV dan IPV memang seluruh Indonesia rendah terutama saat Pandemi Covid-19” imbuh Maxi.