Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka Suara

Efikasi uji klinis tiap negara tak bisa dibandingkan

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito angkat suara setelah pemerintah Brasil melaporkan efikasi vaksin COVID-19 Sinovac yang merosot dari 78 persen menjadi 50,4 persen.

Penny menegaskan efikasi uji klinis vaksin Sinovac tidak bisa dibandingkan dengan negara lain, sebab parameter yang digunakan berbeda.

"Kenapa Brasil sekarang masih berganti-ganti efikasinya? Kesimpulan kami bahwa efikasi tidak bisa dibandingkan antara platform yang sama, tapi dengan uji klinik di lokasi yang berbeda karena parameter yang menentukan," ujar Penny seperti disiarkan di YouTube Komisi IX DPR RI, Jumat (15/1/2021).

Baca Juga: Bio Farma Mulai Produksi 15 Juta Dosis Vaksin Sinovac Hari Ini

1. Brasil dan Turki libatkan relawan tenaga medis

Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka SuaraPresiden Brasil Jair Bolsonaro memperbaiki maskernya saat memberikan keterangan media mengenai langkah pemerintah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19 di Brasilia, Brasil, Rabu (18/3/2020) (ANTARA FOTO/Adriano Machado)

Penny menjelaskan dari segi relawan, di Brasil semua relawan uji klinik merupakan tenaga kesehatan, sedangkan Turki relawan 20 persen merupakan tenaga medis, 80 persen pekerja yang berisiko, seperti pelayanan publik langsung.

"Sementara di Indonesia 100 persen masyarakat umum, kita tidak ada pembagian intensitas risiko. Saya kira justru hasil di Bandung lebih merepresentasikan masyarakat secara umum, jadi efikasi tidak bisa dibedakan," terangnya.

2. Pemerintah Brasil umumkan efikasi vaksin COVID-19 Sinovac di angka 50,4 persen

Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka SuaraIDN Times/Debbie Sutrisno

Perlu diketahui, pemerintah Brasil kembali mengumumkan hasil efikasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech. Hasilnya berada di angka 50,4 persen, lebih rendah dibandingkan dengan yang pernah diumumkan pekan lalu. 

Kantor berita Reuters, Selasa, 12 Januari 2021 melaporkan, efikasi hasil uji klinis CoronaVac di Brasil nyaris hanya memenuhi standar minimum yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 50 persen. Tak heran banyak ahli kesehatan di Brasil yang mengaku kecewa dengan hasil uji klinis vaksin buatan perusahaan Tiongkok itu.

Padahal, CoronaVac merupakan satu dari dua jenis vaksin yang disiapkan untuk menghadapi gelombang kedua pandemik COVID-19. 

3. Hasil uji klinis vaksin CoronaVac menunjukkan efikasi 78 persen pada pekan lalu

Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Menurun, BPOM Buka SuaraPemerintah Provinsi Aceh mulai salurkan Vaksin Sinovac ke kabupaten kota (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Beberapa ahli dan pengamat menyatakan kecewa terhadap Institut Butantan yang merilis hasil efikasi, namun hanya mendasarkan pada data yang belum lengkap. Alhasil, hal itu memicu kemunculan ekspektasi yang tak realistis bagi CoronaVac. 

"Kita sudah memiliki vaksin yang baik, tapi bukan yang terbaik di dunia dan bukan vaksin yang ideal," kata ahli mikrobiologi Brasil, Natalia Pasternak yang mengkritik pengumuman Institut Butantan pekan lalu yang berlebihan. 

Pekan lalu, para peneliti di Brasil sempat merayakan hasil uji klinis vaksin CoronaVac yang menunjukkan efikasi 78 persen, sehingga dapat memberi perlindungan bagi kasus COVID-19 yang ringan sampai berat. Tetapi belakangan mereka menjelaskan sebagai efikasi klinis. 

Baca Juga: Malaysia Kaji Pembatalan Beli Vaksin Sinovac, Begini Alasannya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya