Fakta-Fakta Gempa yang Mengguncang Sumba di Malam Natal

Guncangan gempa dirasakan sampai Labuan Bajo

Jakarta, IDN Times - Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono membeberkan fakta-fakta gempa yang mengguncang Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terjadi pada pukul 18.40 WIB, pada Jumat (25/12/2020) kemarin.

Daryono mengungkapkan, episenter terletak pada koordinat 9,22 LS dan 119,74 BT tepatnya di laut pada jarak 47 km arah timur laut Kota Waibakul, Sumba Tengah, NTT dengan kedalaman 29 kilometer.

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman, dan mekanisme sumbernya, gempa ini tidak dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng di zona megathrust.

"Gempa ini akibat aktivitas sesar aktif di dasar laut utara Pulau Sumba dengan mekanisme oblique, yang merupakan kombinasi pergerakan turun dan mendatar yang berarah relatif utara sampai selatan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (26/12/2020).

Baca Juga: BMKG: Ada 380 Gempa Susulan Setelah Gempa M5.5 Menggoyang Sumba 

1. Guncangan gempa dirasakan sampai Labuan Bajo

Fakta-Fakta Gempa yang Mengguncang Sumba di Malam NatalPenataan kawasan Labuan Bajo oleh Kementerian PUPR. Dok. Kementerian PUPR

Daryono mengatakan, guncangan gempa ini dirasakan cukup kuat di Waingapu, Waibakul, Labuan Bajo, dan Tambolaka dalam skala intensitas III sampai IV MMI hingga menyebabkan warga lari berhamburan keluar rumah.

"Sementara itu di Bima dan Ruteng guncangan dirasakan dalam skala intensitas III MMI menyebabkan guncangan seperti truk berlalu," imbuhnya.

2. Belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa

Fakta-Fakta Gempa yang Mengguncang Sumba di Malam NatalIlustrasi Gempa (IDN Times/Sukma Shakti)

Meskipun guncangannya cukup kuat, lanjut Daryono, tetapi hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

"Wilayah Sumba merupakan kawasan aktif gempa karena wilayahnya yang berdampingan dengan sumber gempa Megathrust Sumba, dan berdekatan dengan jalur sesar aktif," terangnya.

3. Masyarakat sebaiknya bangun rumah kayu

Fakta-Fakta Gempa yang Mengguncang Sumba di Malam NatalKayu-kayu ilegal yang disita Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (SPORC) Brigade Enggang Seksi Wilayah II, Balai Penegakkan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Gakkum KLHK) Wilayah Kalimantan (IDN Times/Yuda Almerio)

Strategi mitigasi yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah pentingnya membangun bangunan tahan gempa.

"Bisa juga bangunan rumah berbahan ringan dari kayu dan bambu yang didesain menarik, serta memahami cara selamat saat terjadi gempa," ucapnya.

Baca Juga: [Breaking] Bmkg: Gempa Bumi M 4.6 Di Kabupaten Sumbawa Barat

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya