Forum RT/RW Jakut Minta Masalah Kampung Bayam Tidak Dipolitisasi

Masalah Kampung Bayam adalah masalah sosial

Jakarta, IDN Times - Forum RT/RW Jakarta Utara meminta semua pihak agar tidak mempolitisasi isu eks Kampung Bayam saat mendekati hari pemilihan di Pemilu 2024. Forum menilai hal ini tidak hanya merugikan warga, namun juga memicu kegaduhan dan rawan konflik sosial.

Ketua Forum RT/RW Jakarta Utara, Suaib, mengatakan bahwa semakin mendekati hari pemilihan, masyarakat Jakarta Utara berharap semua pihak saling menjaga dan menahan diri untuk tidak melempar isu panas yang membuat gaduh publik. Termasuk terkait isu eks Kampung Bayam yang belakangan kembali mencuat.

"Warga eks Kampung Bayam itu merupakan persoalan sosial yang perlu dicarikan solusi bersama. Bukannya malah dipolitisasi oleh oknum yang berkepentingan," katanya dalam keterangan, Kamis (25/1/2025).

1. PT Jakarta Propertindo tidak bisa menerapkan pembayaran dengan skema sosial

Forum RT/RW Jakut Minta Masalah Kampung Bayam Tidak DipolitisasiDirut Jakpro, Iwan Takwin (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Suaib mengatakan, penyelesaian permasalahan eks Kampung Bayam membutuhkan waktu untuk bisa mengurainya. Salah satunya adalah persoalan hukum yang belum tuntas oleh pemegang kebijakan sebelumnya.

Menurutnya, sebagai pengelola Rumah Susun Kampung Bayam, PT Jakarta Propertindo tidak bisa menerapkan pembayaran dengan skema sosial atau retribusi terhadap para warga lantaran aturan perusahaan. 

"Sedangkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga tidak bisa memberikan skema terprogram lantaran aset masih dalam pengelolaan perusahaan PT Jakpro," katanya.

Baca Juga: Heru Buat Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam, Sahroni: Aneh Banget!

2. Pemprov DKI akan bangun rusun di kawasan Priok

Forum RT/RW Jakut Minta Masalah Kampung Bayam Tidak DipolitisasiPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono usai Rapat Paripurna DPRD, Senin (20/11/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, juga telah memberikan bantuan relokasi bagi warga eks Kampung Bayam ke Rusun Nagrak sebagai pengganti hunian mereka. 

"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan pembangunan Rusun sebagai pengganti di wilayah Kecamatan Tanjung Priok," imbuhnya.

3. Politisasi picu kerawanan sosial

Forum RT/RW Jakut Minta Masalah Kampung Bayam Tidak DipolitisasiSuasana Kampung Susun Bayam yang mulai dihuni oleh warga. (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Suaib, pihaknya juga memahami keresahan dan keinginan warga eks Kampung Bayam untuk mendapat fasilitas hunian di dekat lokasi eks rumah mereka. Namun, situasi saat ini perlu ditelaah dengan akal sehat dan saling memahami, agar bisa mencari solusi terbaik bagi semua pihak.

Untuk pihak-pihak yang berkepentingan, Suaib mewanti-wanti mereka untuk tidak menarik persoalan warga eks Kampung Bayam ke ranah politik. Dia khawatir politisasi isu Kampung Bayam akan merugikan banyak pihak dan memicu kerawanan sosial menjelang hari pemilihan.

"Kami tengah menyiapkan tim untuk turun berdialog dan mendampingi warga untuk mencari solusi. Kami tidak mau Jakarta Utara gaduh dan semoga upaya kami nantinya bisa menghasilkan solusi terbaik bagi semua," katanya.

Baca Juga: DPRD Heran Heru Ngide Bangun Rusun Baru untuk Warga Kampung Bayam

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya