Guru Besar UGM: Gagal Ginjal Akut Jadi Misteri, Kenapa Baru Sekarang?

Obat sirop sudah beredar sejak lama

Jakarta, IDN Times - Kasus gagal ginjal akut diketahui menimpa ratusan anak di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Kementerian Kesehatan RI mengimbau konsumsi segala obat berbentuk cair atau sirop disetop, menyusul adanya laporan pasien anak dengan gangguan gagal ginjal akut terdeteksi terpapar tiga zat kimia berbahaya, yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE).

Menanggapi hal itu, Pakar Farmakologi dan Farmasi Klinik UGM, Zullies Ikawati, menegaskan bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak yang terjadi di Tanah Air masih menjadi sebuah misteri.

“Ini masih jadi misteri. Kejadian gagal ginjal akut kok baru ada belakangan ini, padahal penggunaan sirop obat parasetamol sudah cukup lama, dan aman digunakan,” katanya dikutip laman UGM, Senin (24/10/2022).

 

1. Belum bisa dipastikan ada tidaknya kaitan antara gagal ginjal akut dengan obat sirop

Guru Besar UGM: Gagal Ginjal Akut Jadi Misteri, Kenapa Baru Sekarang?ilustrasi ginjal (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurutnya, belum bisa dipastikan ada tidaknya keterkaitan antara gagal ginjal akut dengan konsumsi obat berbentuk sirop, terutama yang mengandung parasetamol.

Diketahui, BPOM mengungkapkan, ada sederet obat sirop yang dinyatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman.

"Hingga saat ini, semua masih dalam proses penyelidikan untuk memastikan hubungan antara gagal ginjal akut dengan senyawa tersebut dalam kandungan obat," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal, Polri Akan Bentuk Tim Usut Impor Bahan Obat Sirop

2. EG dan DEG dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup

Guru Besar UGM: Gagal Ginjal Akut Jadi Misteri, Kenapa Baru Sekarang?ilustrasi obat sirop (pexels.com/cottonbro)

Ia menjelaskan, EG dan DEG merupakan satu cemaran yang bisa dijumpai pada bahan baku pelarut pada obat sirup.

Pada obat parasetamol dan banyak obat lainnya yang sukar larut air, diperlukan bahan tambahan untuk kelarutan, biasanya di Indonesia digunakan propilen glikol atau gliserin. Bahan baku propilen glikol atau gliserin ini dimungkinan mengandung cemaran zat tersebut.

“Sebenarnya ini wajar, selama masih dalam ambang batas, maka tidak berisiko efek toksik, termasuk gagal ginjal akut,” jelas Guru Besar Fakultas Farmasi UGM ini.

Baca Juga: Terbaru, Daftar Lengkap 133 Obat Sirop yang Dinyatakan Aman oleh BPOM 

3. Masyarakat disarankan sementara ikuti saran dari lembaga resmi pemerintah

Guru Besar UGM: Gagal Ginjal Akut Jadi Misteri, Kenapa Baru Sekarang?ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Zullies mengimbau masyarakat agar tenang dan tidak panik. Untuk saat ini masyarakat disarankan sementara waktu mengikuti saran dari lembaga resmi pemerintah seperti Kemenkes, BPOM, asosiasi dokter dan lainnya untuk hindari konsumsi obat bentuk sirop hingga diperoleh hasil yang lebih pasti.

"Apabila anak-anak mengalami sakit demam, batuk, maupun pilek, sebaiknya konsumsi obat parasetamol dalam bentuk puyer, kapsul, tablet, suppositoria atau bentuk lainnya. Untuk mengurangi rasa pahit bisa ditambahkan pemanis yang aman bagi anak. Tak kalah penting untuk selalu mengonsultasikan efek penggunaan obat sirup dengan dokter maupun apoteker," katanya.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya