Indonesia Sudah Kehilangan 136 Dokter karena COVID-19

Selamat hari dokter nasional!

Jakarta, IDN Times - 24 Oktober ditetapkan sebagai hari dokter nasional oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ditengah peringatan hari dokter, duka terus menyelimuti para tenaga medis Indonesia di tengah pandemik COVID-19 yang saat ini masih melanda Tanah Air.

Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) mengatakan dalam waktu dua pekan Oktober, sudah ada 9 dokter meninggal dunia yang menambah deretan dokter meninggal karena COVID-19, sehingga Tim Mitigasi PB IDI mencatat hari ini (15/10/2020) total dokter yang meninggal akibat COVID-19 mencapai 136 dokter.

"Kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan masih terjadi dengan angka kematian yang semakin mengkhawatirkan," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times.

1. Kematian tenaga medis dan kesehatan membuat situasi krisis dalam pelayanan kesehatan

Indonesia Sudah Kehilangan 136 Dokter karena COVID-19TPU Pondok Ranggon (IDN Times/Aldila Muharma dan Fiqih Damar)

Dia merinci dokter yang wafat tersebut terdiri dari 71 dokter umum termasuk di dalamnya 4 Guru Besar, kemudian 63 dokter spesialis di antaranya ada 5 Guru Besar, serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI wilayah (provinsi) dan 66 IDI Cabang ( kota/kabupaten).

"Sudah ratusan tenaga medis dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal dalam tugas pelayanan yang terpapar COVID -19 ini adalah situasi krisis dalam pelayanan kesehatan saat ini," imbuhnya.

Baca Juga: PB IDI: Tarif Swab Mestinya Rp1,2 Juta Jika Tidak Ada Subsidi

2. Kematian dokter terbanyak berada di Jawa Timur

Indonesia Sudah Kehilangan 136 Dokter karena COVID-19Seorang dokter menunggu di dalam bilik pelindung untuk melakukan uji usap infeksi virus corona (COVID-19) terhadap pasien di Pusat Medis Sunway, saat wabah masih terjadi, di Subang Jaya, Malaysia, Kamis (8/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng)

Berdasarkan sebaran kematian dokter terbanyak berada di Jawa Timur 32 dokter, kemudian Sumatera Utara 23 dokter, lalu DKI Jakarta 19 dokter, diikuti Jawa Barat 12 dokter dan Jawa Tengah 9 dokter.

Kemudian Sulawesi Selatan ada 6 dokter, Bali 5 dokter, Sumatra Selatan 4 dokter, kemudian Kalimantan Selatan 4 dokter, lalu Aceh ada 4 dokter, Kalimantan Timur ada 3 dokter, kemudian Riau 4 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, DI Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Banten 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter.

3. Tetap patuhi protokol kesehatan, ya!

Indonesia Sudah Kehilangan 136 Dokter karena COVID-19Warga mencuci tangan pada padasan yang dipasang di depan rumah. IDN Times/Daruwaskita

Ari mengatakan setiap tenaga medis dan tenaga kesehatan memiliki hak untuk merasa aman di tempat kerjanya. Dia mengimbau harus ada kerja sama dalam melaksanakan protokol kesehatan, sehingga para tenaga medis dan tenaga kesehatan dapat bekerja tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.
.
"Tidak hanya masyarakat, namun kami juga menginginkan pandemik ini cepat berlalu. Situasi ini tidak akan pernah selesai apabila tidak ada kerja sama penuh dari masyarakat sebagai garda terdepan," imbaunya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: IDI: Klaster Demo Bakal Picu Lonjakan Kasus COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya