Kabar Terbaru! Vaksin Merah Putih Akan Digunakan Pertengahan 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio mengungkapkan vaksin merah putih yang dikembangkan Eijkman akan digunakan pada pertengahan 2022.
"Timeline-nya yang dikembangkan oleh Eijkman. Kita perkirakan mendapat emergency use authorization (EUA) pertengahan tahun depan," ujar Amin dalam Webinar dipantau melalui YouTube Narasi Institute, Jumat (21/5/2021).
1. Vaksin merah putih Eijkman sudah masuk ke industri
Amin menegaskan vaksin harus memenuhi unsur aman. Selain itu mempunyai kekebalan seumur hidup dengan satu pemberian, pencegah status karier, tidak mempersulit tes diagnostik, stabil, murah, hingga halal atau diterima pemerintah dan masyarakat.
"Eijkman mengembangkan tiga platform yakni berbasis ragi dan dua mamalia, saat ini prosesnya kita peralihan ke industri," katanya.
Baca Juga: BPOM Kawal Vaksin Merah Putih Sejak Awal Penelitian
2. Vaksin Merah Putih masuk dalam program vaksinasi pemerintah
Editor’s picks
Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito memastikan Vaksin Merah Putih buatan anak bangsa, tetap masuk dalam program vaksinasi pemerintah. Vaksin Merah Putih ini salah satunya merupakan buatan Universitas Airlangga, Surabaya, pada tahapan uji klinis nanti juga akan melibatkan para relawan.
"Vaksin Merah Putih saat ini memasuki uji pra klinis pada hewan besar. Setelah uji pra klinis pada hewan berhasil, maka akan dilanjutkan uji klinis pada relawan. Vaksin Merah putih akan tetap masuk program pemerintah," ujat Wiku dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
3. Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset
Diketahui pengembangan Vaksin Merah Putih merupakan kolaborasi lembaga riset diantaranya lembaga pemerintah non kementerian, dan perguruan tinggi, seperti LBM Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga dan Universitas Gajah Mada.
Masing-masing vaksin dikembangkan dari platform berbeda, seperti protein rekombinen, viral vector termasuk inactivated virus dan genetik menggunakan DNA atau MRNA.
Dalam pengembangan vaksin, tidak hanya menggunakan pendekatan medis, namun melibatkan unsur lain yang kompleks. Dan diselenggarakan sesuai prosedur dan cara kerja sesuai standar, atau mengacu good manufacturing practice sebagaimana tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM RI Tahun 20212 tentang Penerapan Pedoman Cara Pembuatan Obat Yang Baik.
Baca Juga: BPOM: Awal 2022 Vaksin Merah Putih Sudah Bisa Diproduksi Massal