Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak, Indonesia Waspada

Varian KP.1 dan KP.2 belum ditemukan di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril, mengatakan pemerintah Indonesia saat ini mewaspadai penyebaran COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 yang sedang bersirkulasi di Singapura.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia pada minggu ke-18 tahun 2024 atau sampai Mei sebesar 11,76 persen dibandingkan minggu sebelumnya. 

"Sampai Mei 2024, kasus COVID-19 yang beredar di Indonesia didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39. Kalau subvarian KP, belum ditemukan," ujarnya dalam keterangan, Sabtu (25/5/2025).

1. Rawat inap tidak naik

Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak, Indonesia WaspadaSejumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 bersiap meninggalkan Rumah Lawan COVID-19 di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (8/2/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Syahril mengatakan varian KP.1 dan KP.2, seperti yang menyebar di Singapura, merupakan subvarian turunan dari Omicron JN.1.

"Meski terjadi peningkatan kasus COVID, hal itu tidak diikuti dengan peningkatan angka rawat inap (hospitalisasi) dan kematian," katanya.

Baca Juga: COVID-19 Ngegas di Singapura, Kemenkes akan Monitor 

2. Indonesia siap hadapi lonjakan COVID-19

Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak, Indonesia WaspadaVaksin booster mulai disuntikkan kepada warga (IDN Times/Herka Yanis)

Syahril mengatakan Indonesia telah memiliki strategi dalam penanggulangan COVID-19, yaitu mengintensifkan kapasitas mencakup manajemen klinis, surveilans, imunisasi, promosi kesehatan dan sebagainya.

“Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan serta vaksinasi, terutama bagi kelompok berisiko,” katanya.

 

Baca Juga: Singapura Hadapi Gelombang COVID-19, Lansia Diminta Vaksin Tambahan

3. Kemenkes pantau penyebaran KLB

Kasus COVID-19 di Singapura Melonjak, Indonesia WaspadaPetugas menyemprotan cairan disinfektan di SMAN 2, Kota Medan, Sumatera Utara, Jumat (11/2/2022) (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Syahril menerangkan Kemenkes terus memantau pola penyebaran penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), termasuk COVID-19. Saat ini, sudah terbentuk jejaring pada lebih 15.000 fasilitas kesehatan, laboratorium, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) di seluruh Indonesia untuk memantau penyebaran penyakit potensial tersebut.

“Selain itu, integrasi surveilans influenza dan COVID-19 sudah dilakukan sesuai dengan rekomendasi global. Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia sudah siap jika memang ada potensi peningkatan kasus,” terang Syahril.

“Ini terus kami pantau melalui laporan Bed Occupation Rate (BOR) ruang isolasi dan/atau ICU, baik itu secara harian/mingguan," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya