Kemenkes: 28 Anak Keracunan Chiki Ngebul Sudah Sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan saat ini kondisi 24 anak yang diduga keracunan jajanan 'chiki ngebul' berbahan nitrogen sudah sehat.
"Semua sehat karena yang di Tasikmalaya ini kejadiannya November dan yang Bekasi peristiwanya 21 Desember kemarin, jadi semua sudah sehat," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (9/1/2023).
1. Selektif pilih makanan
Nadia mengimbau agar orang tua lebih selektif memilih makanan untuk anak, sebaiknya pilih makanan yang bergizi karena usia anak masih masa pertumbuhan.
"Makanan seperti ini sebaiknya dihindari karena sudah dilaporkan ada kejadian yang berdampak terhadap kesehatan," katanya.
Baca Juga: 28 Anak Jadi Korban Chiki Ngebul, Kemenkes Keluarkan Edaran
2. Kemenkes keluarkan SE pada faskes
Editor’s picks
Dampak peristiwa tersebut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan surat edaran berisi instruksi, agar dinas kesehatan kabupaten/kota dan rumah sakit, segera melaporkan temuan kasus keracunan jajanan nitrogen cair atau 'chiki ngebul' di wilayah masing-masing.
"Kepada Dinkes provinsi, kabupaten/kota dan rumah sakit agar melaporkan jika ditemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan chiki ngebul kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan," demikian kutipan surat edaran tersebut dikutip, Jumat (6/1/2023).
3. Hubungi hotline jika temukan kasus keracunan Chiki ngebul
Dalam Surat Edaran nomor SR.01.07/111/5/67/2023 yang diteken Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Yuli Astuti Saripawan pada Selasa (3/1/2023), Kementerian Kesehatan perlu melakukan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di seluruh Indonesia.
Selain melaporkan langsung ke kantor Kemenkes di Jakarta Selatan, bisa juga melalui kontak tim kerja pelayanan kesehatan rujukan lain di nomor 088215992763 atau email di pelayanankesehatan.rujukanlain@gmail.com.
Baca Juga: Kemenkes: Pemerintah Masih Evaluasi Skema Pembiayaan Pasien COVID-19