Kemenkes Gelar Survei Kesehatan Indonesia Agustus, Ini Manfaatnya

Hasil SKI untuk menyusun kebijakan program

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan melakukan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada Agustus 2023. SKI bertujuan memotret status kesehatan masyarakat dan faktor risiko yang ada di masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, mengatakan SKI juga bertujuan untuk melihat status gizi masyarakat, karena SKI dipadukan dengan survei status gizi Indonesia yang dilakukan setahun sekali.

Dante mengungkapkan SKI dibutuhkan untuk menyusun kebijakan program pembangunan kesehatan yang terarah dan tepat sasaran.

“Karena itu, SKI ini dibutuhkan sebagai alat bukti yang sangat sensitif yang mewakili kondisi kesehatan masyarakat Indonesia,” ujarnya dikutip di laman Kemkes, Senin (3/7/2023).

Baca Juga: Kemenkes Catat 27 Ribu Kasus Hemofilia di Indonesia, Begini Gejalanya 

1. Sasaran survei ada 586 ribu rumah tangga

Kemenkes Gelar Survei Kesehatan Indonesia Agustus, Ini ManfaatnyaDokumentasi Pribadi

Dante menerangkan dalam pelaksanaan survei, dilakukan pengumpulan data melalui wawancara, pengukuran antropometri, dan pengukuran biomedis yang mencakup pemeriksaan gigi dan mulut. SKI 2023 akan dilakukan pada Agustus hingga minggu pertama Oktober 2023, dengan melibatkan 586 ribu rumah tangga di 38 provinsi 514 kabupaten/kota.

"Kemenkes melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) akan melaksanakan SKI, yang hasilnya diharapkan jadi evaluasi, dan bahan masukan untuk penyusunan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029," katanya.

2. Sampel survei kategori rumah tangga dan rumah tangga balita

Kemenkes Gelar Survei Kesehatan Indonesia Agustus, Ini Manfaatnyailustrasi imunisasi (Dok. Kemenkes)

Selanjutnya, komposit beberapa indikator SKI 2023 juga dapat digunakan dalam menyusun Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Indonesia, yang dapat menunjukkan gambaran disparitas pembangunan kesehatan antar daerah di Indonesia.

"Sampel survei terdiri dari kategori rumah tangga dan kategori rumah tangga balita," katanya.

Baca Juga: Waspada, Kemenkes Umumkan 11 Kematian Rabies karena Gigitan Anjing 

3. Metodologi SKI menggunakan kerangka sampel BPS sebanyak 34.500 blok sensus

Kemenkes Gelar Survei Kesehatan Indonesia Agustus, Ini ManfaatnyaIlustrasi kantor BPS. (IDN Times/Angelina Nibennia Zega)

Sementara, Kepala Pusat Kebijakan Upaya Kesehatan Kemenkes, Pretty Multihartina, menjelaskan desain metodologi SKI adalah "Potong Lintang" menggunakan kerangka sampel BPS 34.500 blok sensus, yang masing-masing blok sensus terdiri dari 10 rumah tangga, sehingga ada 345.000 rumah tangga.

Ditambah dengan pengukuran status gizi balita yang masuk kategori rumah tangga balita. Jumlahnya ada 345 ribu rumah tangga balita.

"Pelaksanaan SKI 2023 di lapangan melibatkan ribuan tenaga pendukung. SKI memanfaatkan kader Posyandu sebanyak 34.500 orang, pengumpul data atau enumerator yang berlatar belakang pendidikan D3 Kesehatan sebanyak 11.522 orang, 7.500 tenaga Puskesmas, dan 3 ribu dokter gigi," katanya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya