Kemenkes Ingatkan Kasus COVID-19 Mulai Naik 

Kemenkes minta masyarakat mulai waspada

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan meminta masyarakat tetap waspada terkait kasus COVID-19 di Indonesia. Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Ngabila Salama, mengatakan kasus COVID-19 mulai naik.

"Kasus COVID-19 itu memang kita lihat di bulan November ada kenaikan, di DKI misalkan, 4 (kasus) jadi 10 sampai 12 ya naik dua kali lipat, tetapi jumlahnya kecil sekali, namun kita harus melihat sebagai bentuk kewaspadaan, artinya lagi ada on going transmission, artinya lagi ada penularan COVID-19 lebih massif," ujar Ngabila, Selasa (5/12/2023).

1. Pasien memiliki gejala ringan

Kemenkes Ingatkan Kasus COVID-19 Mulai Naik Hotel Yasmin di Kabupaten Tangerang dijadikan tempat isolasi bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan (ANTARA FOTO/Fauzan)

Meski demikian, Ngabila mengatakan bahwa imunitas atau kekebalan pasien COVID-19 cukup baik sehingga rata-rata mempunyai gejala yang ringan, bahkan ada yang tanpa gejala. 

"Rata-rata gejala ringan atau tanpa gejala, dan tidak ada kenaikan tempat tidur di rumah sakit," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenkes RI: Pneumonia di China Tingkat Fatalitasnya Rendah

2. Tidak ada lonjakan kasus di rumah sakit

Kemenkes Ingatkan Kasus COVID-19 Mulai Naik Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat (IDN Times/Besse Fadhilah)

Ngabila menerangkan sejak Juni 2023 Indonesia sudah masuk fase endemi COVID-19. Menurutnya, lonjakan kasus COVID-19 dapat terjadi setiap 6 bulan sekali polanya seperti ISPA terutama terjadi lonjakan saat pancaroba dan musim penghujan. 

"Tidak ada kenaikan angka perawatan rumah sakit, lonjakan kasus COVID-19 di DKI Jakarta terjadi terakhir pada Mei Juni 2023," imbuhnya.

3. Capaian vaksinasi harus dioptimalkan

Kemenkes Ingatkan Kasus COVID-19 Mulai Naik Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Ngabila menambahkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS untuk mengecek varian COVID-19 juga perlu terus dilakukan untuk mendeteksi varian yang sedang menyebabkan kenaikan di sejumlah negara di dunia. 

"Jika dari tim ahli vaksin Indonesia atau ITAGI memberikan rekomendasi untuk bisa memberikan booster kepada kelompok rentan, nakes, dan atau lansia untuk dosis ke-5 bisa saja dilakukan, tetapi saat ini capaian dosis 4 saja masih rendah, ini yang harus dioptimalkan," imbuhnya 

Baca Juga: Profil Doni Monardo, Mantan Danjen Kopassus yang Tangani COVID-19

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya