KLHK: Penyebab Banjir Bandang Sentani Bukan Pembalakan Liar

Foto satelit menunjukkan penyebab banjir bandang Sentani

Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan banjir bandang yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua disebabkan jebolnya bendungan alami.

"Dari data-data yang kami peroleh banjir bandang di Sentani disebabkan oleh jebolnya bendungan-bendungan alami yang terbentuk beberapa tahun, memang ada faktor manusia tapi sangat kecil," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) KLHK, Ida Bagus Putera Prathama, di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (19/3).

1. Foto satelit tunjukkan penyebab banjir bandang

KLHK: Penyebab Banjir Bandang Sentani Bukan Pembalakan LiarIDN Times /Dini suciatiningrum

Ida Bagus Putera Prathama menjelaskan keadaan topografi Sentani memiliki hulu yang curam dengan jenis tanah yang mudah longsor ditambah seringnya terjadi gempa-gempa kecil menyebabkan longsor alami di hulu.

"Fakta-fakta dari foto satelit dari waktu ke waktu terlihat longsoran-longsoran alami tersebut menyebabkan terbentuknya bendungan-bendungan alami yang tidak stabil, sehingga saat terjadi hujan ekstrem selama tujuh hari berturut-turut bendungan alami jebol," kata dia.

Baca Juga: Banjir Bandang Sentani Papua, 43 Warga Belum Ditemukan

2. Bukan karena pembalakan liar karena yang hanyut adalah pohon-pohon utuh yang tercabut sampai akarnya

KLHK: Penyebab Banjir Bandang Sentani Bukan Pembalakan LiarDok. BNPB

Ida Bagus membantah, banjir bandang terjadi karena adanya pembalakan atau penebangan liar. Menurut dia, jika itu memang terjadi, maka seharusnya bahan material yang hanyut berupa potongan-potongan kayu.

"Faktanya banjir bandang membawa pohon-pohon yang utuh tercabut sampai akar-akarnya," ujarnya.

3. Pembukaan lahan 2.400 hektar milik warga

KLHK: Penyebab Banjir Bandang Sentani Bukan Pembalakan LiarDok.BNPB

Lebih lanjut dia mengatakan, di daerah Sentani tidak ada pembukaan hutan untuk kepentingan koorporasi tetapi memang ada kebun-kebun kecil seluas 2.400 hektar milik warga yang hanya ditanami singkong dan jagung, bukan tanaman ekonomis.

"Bisa kita lihat tutupan lahan masih stabil di atas 55 persen. Kondisi yang ini bahkan stabil selama 28 tahun terakhir. Jadi bisa ditarik kesimpulan tadi bahwa terjadinya banjir bandang di Sentani karena jebolnya bendungan alami," ujarnya.

4. 89 orang meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Sentani

KLHK: Penyebab Banjir Bandang Sentani Bukan Pembalakan LiarDok. BNPB

Seperti diketahui, bencana banjir bandang dan longsor di Kecamatan Sentani, Jayapura, Papua, yang terjadi sejak Sabtu (16/3) mengakibatkan 89 orang meninggal.

"82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: [UPDATE] Korban Meninggal Banjir Bandang Sentani Papua Capai 89 Jiwa

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya