Lindungi Disabilitas Rungu dan Wicara, Risma Luncurkan Gelang Sensor 

Inovasi berawal dari kegelisahan Risma

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini meluncurkan alat bantu untuk penyandang disabilitas rungu dan wicara (GRUWI) buatan Kementerian Sosial, Senin (3/7/2023). Alat bantu itu berbentuk gelang.

Risma mengungkapkan gelang untuk disabilitas rungu dan wicara dibuat karena kekhawatirannya melihat maraknya kasus pemerkosaan terhadap anak.

“Jadi, ini adalah salah satu bentuk kegalauan saya terhadap banyaknya anak-anak tuna wicara diperkosa. Itu salah satu alasan kenapa saya dorong teman-teman menciptakan (alat bantu) ini,” kata Risma di Gedung Kemensos.

Baca Juga: Direktur Dapat Bansos, Risma: Kita Cut, Kalau Komplain Silakan!

1. Ancaman kejahatan bisa mengintai tuna rungu

Lindungi Disabilitas Rungu dan Wicara, Risma Luncurkan Gelang Sensor Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Sentra Bahagia di Medan memberikan alat bantu dengar kepada 36 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) disabilitas rungu di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara (Sumut).

Risma menambahkan situasi rentan mungkin dihadapi penyandang disabilitas rungu dan wicara. Ancaman keamanan atau keselamatan yang mereka hadapi bisa berupa tindakan kejahatan atau bahaya lainnya. Selain kasus rudapaksa, bahaya kecelakaan di jalan, seperti tertabrak atau tersambar kereta api, juga menjadi pertimbangan.

"Saat itu saya masih jadi Wali Kota Surabaya, ada seseorang yang masih muda berjalan di rel kereta api, saat ada kereta mau lewat, orang-orang sudah teriak minggir-minggir, akhirnya terlindas. Keluarga menyampaikan bahwa dia tuna rungu dan wicara," imbuhnya .

Baca Juga: Disabilitas Rungu di Sumut Terima Alat Bantu Dengar dari Kemensos

2. Kemensos juga buat tongkat adaptif untuk disabilitas netra

Lindungi Disabilitas Rungu dan Wicara, Risma Luncurkan Gelang Sensor Tongkat adaptif bagi difabel netra (Dok. Kemensos)

Risma mengungkapkan GRUWI bukan terobosan pertama yang diinisiasi Mensos. Sebelumnya, terdapat tongkat adaptif yang diciptakan untuk membantu aksesibilitas para penyandang disabilitas netra.

“(Gelang) ini bukan (alat bantu) pertama (yang kami ciptakan). Kami pernah membuat tongkat adaptif untuk tunanetra. Jadi, gelang ini produksi Kemensos. Idenya dari saya dan diterjemahkan oleh teman-teman,” ucapnya.

Baca Juga: Kala Risma Dialog dengan Warga Perbatasan RI-Timor Leste: Butuh Apa?

3. Risma akan patenkan gruwi dan tongkat adaptif

Lindungi Disabilitas Rungu dan Wicara, Risma Luncurkan Gelang Sensor Menteri Sosial Tri Rismaharini meluncurkan gelang untuk tuna rungu dan wicara di Gedung Kemensos, Senin (3/6/2023). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Lantaran pengerjaan keduanya dilakukan langsung oleh Kemensos, bahkan melibatkan disabilitas, Risma menyebut inovasi itu perlu dipatenkan sebagai hak cipta Kemensos sebelum diproduksi massal.

“Nanti akan kita patenkan, baik nasional, maupun internasional. Tapi, ke depan, ini masih harus disempurnakan (fungsi dan fiturnya) untuk membantu melindungi anak-anak kita, tunarungu dan wicara,” katanya.

Saat ini, GRUWI diproduksi oleh STIS di Cibinong dan Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso di Surakarta. Selanjutnya, GRUWI akan diproduksi lebih banyak lagi melalui 31 Sentra Terpadu dan 6 Balai Besar Kemensos di seluruh Indonesia, seiring dengan berjalannya proses hak paten dan hak cipta produk inovasi di Kementerian Hukum dan HAM.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya