Korban Kecelakaan 9X Lebih Banyak, Mahfud: Corona Bukan Pembunuh Utama

Mahfud membandingkan jumlah korban tewas akibat COVID-19

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tidak takut secara berlebihan menghadapi pandemik virus corona atau COVID-19. Sebab pembunuh utama di negeri ini bukan COVID-19, melainkan kecelakaan.

"Saya ada data, dari awal Januari hingga akhir April, tepatnya selama 131 hari jumlah rata-rata korban meninggal akibat COVID-19 di Indonesia sebanyak 17 orang/hari. Kalau akibat kecelakaan ternyata sembilan kali lebih banyak dan yang meninggal akibat AIDS berkali-kali lebih banyak," katanya seperti dikutip dari Antara, Selasa (26/5).

1. Mahfud: Lockdown justru bisa membunuh

Korban Kecelakaan 9X Lebih Banyak, Mahfud: Corona Bukan Pembunuh UtamaANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Mahfud juga menilai pandemik COVID-19 tidak bisa dihadapi hanya dengan mengurung diri di dalam rumah. Masyarakat, katanya, mau tidak mau juga perlu menyesuaikan dengan keadaan sambil menjaga diri.

"'Lockdown itu sebetulnya bagus, namun demikian dalam kondisi seperti ini justru yang membunuh itu kalau di-lockdown," katanya.

Baca Juga: Mengapa Mal Dibuka Masjid Ditutup saat PSBB? Ini Penjelasan Mahfud MD

2. Pemerintah serius menangani COVID-19 sejak awal

Korban Kecelakaan 9X Lebih Banyak, Mahfud: Corona Bukan Pembunuh Utama[Ilustrasi] Pengambilan sampel swab tenggorok. IDN Times/Debbie Sutrisno

Mahfud juga membantah tudingan yang menyebut pemerintah tidak serius mengantisipasi masuknya COVID-19 ke Indonesia. Menurutnya pemerintah sudah banyak melakukan pencegahan.

"Ada pihak yang mengatakan bahwa pemerintah main-main, padahal awal-awal corona pemerintah sudah mengantisipasi lama. Corona itu muncul pertama pada akhir Desember 2019 dan Wuhan mulai di-'lockdown' pada tanggal 23 Januari," katanya.

Pemerintah mulai menutup penerbangan Jakarta-Beijing tepatnya pada tanggal 28 Januari 2020.

"Bahkan kami juga menjemput WNI yang saat itu masih ada di Wuhan. Pada 6 Februari saya dengan Pak Terawan (Menteri Kesehatan) berkomunikasi tentang membuat rumah sakit khusus COVID-19. Selanjutnya pada 2 Maret baru ada temuan awal," katanya.

3. Indonesia merupakan negara terakhir di Asia Tenggara yang dimasuki COVID-19

Korban Kecelakaan 9X Lebih Banyak, Mahfud: Corona Bukan Pembunuh UtamaPedagang Pasar Kebon Semai Sekip Palembang mengikuti swab test pasca meninggalnya satu rekan mereka suspect COVID-19. (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Menurut Mahfud, Indonesia merupakan negara terakhir di Asia Tenggara yang dimasuki oleh virus tersebut. Ini menandakan bahwa pemerintah serius menghadapi pandemik COVID-19.

"Menghadapi hal ini saya minta kepada masyarakat agar jangan terlalu mengentengkan tetapi juga jangan takut betul. Mau tidak mau kita harus terbiasa menghadapi itu," katanya.

Baca Juga: [BREAKING] Kasus Sembuh COVID-19 Bertambah 235 Orang Hari Ini

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya